sumber foto: facebook
YUKBIZ.COM,JAKARTA - Situasi pandemi Covid-19 tidak saja mengancam kesehatan dan sector perekonomian, namun juga mengancam kesehatan anak-anak di Indonesia.
Keadaan pandemi virus SARS-CoV-2 ternyata juga berpotensi menimbulkan peningkatan prevalensi stunting.
Keberadaan pandemi yang sudah berjalan selama empat bulan di Indonesia menyebabkan krisis dan memengaruhi pendapatan.
Alhasil, pendapatan yang berkurang bisa turut berimbas pada asupan gizi-anak-anak Indonesia.
Merujuk pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak yang mengalami gizi buruk, infeksi, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
BACA JUGA:
* Harga Ekonomis, Samsung Galaxy A01 Core Resmi Masuk Indonesia
Jika kondisi tersebut tak segera ditangani, sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa depan turut terdampak.
Hingga saat ini, angka stunting di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Halini menjadi tantangan besar bagi pemerintah.
Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia 2019, prevalensi stunting sebesar 27,7 persen. Ini artinya, 28 dari 100 anak mengalami stunting.
Angka prevalensi stunting di Indonesia sebenarnya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.