Wabah Virus Corona Jadi Berkah Industri Jamu. Produksi Jamu Klaten Tembus Korsel dan Hongkong

Rabu, 25 Maret 2020 07:47 jamu Klaten tembus Korsel dan Hongkong jamu tradsional Covid19 virus corona yukbiz.com
Wabah Virus Corona Jadi Berkah Industri Jamu. Produksi Jamu Klaten Tembus Korsel dan Hongkong
Wabah Virus Corona Jadi Berkah Industri Jamu. Produksi Jamu Klaten Tembus Korsel dan Hongkong

Usaha memproduksi macam-macam serbuk jamu instan ini sempat terpuruk pada mulanya. Bukannya memperoleh keuntungan, usaha ibu-ibu di Dukuh Kebonagung itu mengalami kerugian.

Selain rugi, usaha yang dipimpin Sri Mulyani ini juga sering dikomplain pelanggan. Rasa yang dihasilkan dari serbuk jamu saat diseduh dinilai sangat pahit. Begitu ditambah gula, rasa minuman jahe justru teramat manis.

Tak putus asa. Itulah yang dilakukan anggota KWT Matahari Kebonagung. Komplain dari pelanggan di sekitar dukuhnya itu dijadikan sebagai cambuk untuk maju.

BACA JUGA:

Lima UKM Raih Transaksi Miliaran Rupiah di Jerman. Siapa Saja Mereka?

Presiden Tandatangani Perpres Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia. Ini Tujuannya

Sebanyak 20-an anggota KWT Matahari didampingi penyuluh pertanian lapangan (PPL) di desa setempat terus memperbaiki kualitas serbuk jamunya. Selain mengevaluasi rasa, ibu-ibu di Kebonagung itu juga menggelar studi banding ke daerah lain, termasuk ke Wonogiri.

Lambat laun, anggota KWT mampu menciptakan resep serbuk jamu instan yang dapat diterima di pasaran. Serbuk jamu yang diproduksi terdiri dari tujuh macam, seperti kencur, jahe merah, jahe emprit, temu lawak, kunyit putih, kunyit mangga, sere.

Berbagai serbuk jamu itu diproduksi di rumah pimpinan KWT Matahari Kebonagung, yakni Sri Mulyani.

Pucuk dicinta ulam tiba. Anggota KWT Matahari Kebonagung memperoleh kesempatan mewakili Kabupaten Klaten di festival jamu dan kuliner tingkat Jateng di Cilacap, akhir tahun 2019.

Tak disangka, produk serbuk jamu instan bikinan KWT Matahari Kebonagung memperoleh juara I mengalahkan 34 peserta dari kabupaten/kota lainnya dan 14 kuliner di Jateng. Ini menjadi awal manis serbuk jamu instan dari Kebonagung, Jarum.

“Sejak saat itu, kami sering memperoleh order-an. Tak hanya di Klaten, tapi ada yang dari luar daerah hingga luar Jawa. Produk kami semakin dikenal masyarakat las. Kami optimalkan promosi melalui media sosial (medsos) dan WhatsApp Group (WAG) juga,” kata Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin (9/3/2020).

Kemenangan dengan merebut juara I di festival jamu tingkat Jateng itu menjadi titik balik usaha yang digeluti KWT Matahari Kebonagung. Produk jamu dari KWT yang digawangi ibu-ibu rumah tangga ini semakin melejit saat merebaknya virus corona di berbagai penjuru dunia Internasional.

Berita Terkait