Kisah Inspiratif UMKM Bisnis Daun Kelor, Istri Saya Bilang Ini Peluang, Tukang Ojek Jadi Pengusaha Ratusan Juta

Jum'at, 09 September 2022 01:24 bisnis daun kelor UMKM Riau UMKM di Riau kisah UMKM kisah inspiratif
Kisah Inspiratif UMKM Bisnis Daun Kelor, Istri Saya Bilang Ini Peluang, Tukang Ojek Jadi Pengusaha Ratusan Juta
Kisah Inspiratif UMKM Bisnis Daun Kelor, Istri Saya Bilang Ini Peluang, Tukang Ojek Jadi Pengusaha Ratusan Juta

FOTO Pengusaha daun kelor, Eduardus Seran Klau (kaos merah).(KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

YUKBIZ.COM - Merantau ke Pulau Sumba pada tahun 1996 menjadi pilihan Eduardus Seran Klau (36).

Eduardus adalah pria lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) asal Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam benak Eduardus, ia ingin mengubah nasibnya di tanah orang.

Bermodal semangat untuk maju, Eduardus pun mulai menggeluti sejumlah jenis usaha. Dari tukang ojek hingga penjual ikan.

Perjalanan hidup Eduardus berlanjut dengan menikahi seorang wanita asal Kabupaten Sumba Timur. Anak pertamanya, seorang perempuan lahir.

Eduardus semakin bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Puncaknya, pada tahun 2018, Eduardus mulai mengenal usaha kelor. Waktu itu, ada pencanangan dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Seluruh desa di NTT diminta menanam kelor.

"Di situ saya melihat bahwa ini peluang. Ada apa di balik program kelor ini, kata saya dalam hati waktu itu. Pasti ada sesuatu yang besar, bagi kami sebagai seorang wirausaha. Akhirnya saya coba pelajari bagaimana caranya pengolahan kelor ini. Maka dapatlah channel Youtube dari guru besar saya pak Dedi Krisnadi dari Dapur Kelor," kata Eduardus kepada Kompas UMKM, Selasa (6/9/2022).

Dari channel Youtube tersebut, Eduardus mulai belajar bagaimana membuat serbuk kelor dalam skala kecil.

Setelah itu, ia mencoba menjualnya. Voilla, ternyata laku.

"Mungkin juga ada yang beli karena kasihan. Saya terus berjalan tapi dengan satu keyakinan suatu saat akan jadi besar. Ini bukan pengakuan Indonesia atau daerah tapi pengakuan dunia dan telah melewati ribuan kali studi banding terkait kelor untuk penanganan stunting. Dengan pemahaman itu membuat saya tetap konsisten," jelas Eduardus.

Berita Terkait