Kabid Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan Provinsi Riau Defris Hatmaja mengatakan penurunan harga sawit di daerah itu terjadi pada setiap kelompok umur, dengan jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp60,87/Kg.
Faktor internal yakni naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikkan harga jual CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.
"Sejak kemarin adanya penetapan larangan ekspor sawit dan minyak goreng ke luar negeri, petani sawit Riau bersedih karena harga jual TBS ke pabrik kembali anjlok, yang sebabnya karena aturan pemerintah dan bukan karena kondisi pasar global,
Menurutnya saat ini petani sawit harus menanggung kerugian akibat harga jual sawit yang rendah, dan bahkan dinilai hanya bisa menahan kondisi tersebut dalam sepekan kedepan.
Sebelumnya pada 28 April lalu, Pemerintah menerapkan kebijakan larangan ekspor untuk produk baik itu CPO, RPO, RBD Palm Olein, POME dan used cooking oil. Kebijakan larangan ekspor CPO dan turunannya ini dilakukan dalam rangka penyediaan minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 per liter yang merata di seluruh Indonesia.
Kondisi ini disebabkan harga acuan ini merupakan akumulasi dari harga 16-20 Mei 2022 yang masih terdampak kebijakan larangan ekspor crude palm oil atau (CPO).
Faktor internalnya yakni akibat penurunan harga jual CPO dari perusahaan yang menjadi sumber data. Untuk harga jual CPO, PTPN V tidak melakukan penjualan minggu ini.
Merujuk hasil dari tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Provinsi Riau merujuk surat Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Provinsi Riau No. 22 periode 8-14 Juni 2022, telah menyepakati harga sawit Riau umur 10 - 20 tahun turun Rp 95,13/Kg menjadi Rp 2.571,31/Kg.
Dari aspek lingkungan, cangkang kelapa sawit memiliki kadar sulfur yang lebih rendah dari batu bara sehingga emisi yg dihasilkan juga menunjukkan penurunan. Adapun cangkang yang digunakan berasal dari limbah perkebunan, rendah abu dan termasuk sebagai karbon netral
Faktor internal yakni disebabkan penurunan harga jual CPO dari perusahaan yang menjadi sumber data. Sementara untuk penurunan harga TBS kelapa sawit