Harga TBS Kelapa Sawit Riau 22 s/d 28 Juni 2022, Sekarang Rp2.426,99 Per Kilogram

Rabu, 22 Juni 2022 07:17 TBS kelapa sawit kelapa sawit Riau harga TBS kelapa sawit
Harga TBS Kelapa Sawit Riau 22 s/d 28 Juni 2022, Sekarang Rp2.426,99 Per Kilogram
Harga TBS Kelapa Sawit Riau 22 s/d 28 Juni 2022, Sekarang Rp2.426,99 Per Kilogram

ILUSTRASI petani kelapa sawit (Antara)

YUKBIZ.COM, PEKANBARU - Kabar terbaru, Dinas Perkebunan Provinsi Riau menyatakan harga TBS kelapa sawit di Riau periode 22 sampai 28 Juni 2022.

Harga sawit di Riau mengalami penurunan pada setiap kelompok umur kelapa sawit. 

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau Defris Hatmaja mengatakan jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp299,71/Kg atau mencapai 10,99 persen dari harga minggu lalu. 

"Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan turun menjadi Rp 2.426,99/Kg," ujarnya, Selasa (21/6/2022). 

Dia memaparkan penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. 

Faktor internal yakni disebabkan penurunan harga jual CPO dari perusahaan yang menjadi sumber data. 

Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan harga sebesar Rp1.323,33 dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp931,15/Kg dari harga minggu lalu, Astra Agro Lestari Group tidak melakukan penjualan minggu ini. 

Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp1.321,13/Kg dari harga minggu lalu. 

Kemudian PT. Citra Riau Sarana tidak melakukan penjualan minggu ini. PT. Musim Mas tidak melakukan penjualan minggu ini. 

Sedangkan untuk harga jual Kernel, Astra Agro Lestari Group melakukan penjualan dengan harga sebesar Rp5.648,65. 

Asian Agri Group melakukan penjualan dengan harga sebesar Rp6.305,00. PT. Musim Mas melakukan penjualan dengan harga sebesar Rp6.099,00.

Sementara dari faktor eksternal, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ambrol pada pekan ini, bahkan hingga menyentuh level terlemah dalam dua bulan terakhir. Indonesia menjadi penyebab kemerosotan tersebut. 

Berita Terkait