Sekitar 763.385 Produk dari 40.473 UMK Telah Masuk e-Katalog LKPP

Jum'at, 02 Desember 2022 10:15 produk UMK Produk Dalam Negeri e-Katalog LKPP produk UMKM E-Katalog UMKM
Sekitar 763.385 Produk dari 40.473 UMK Telah Masuk e-Katalog LKPP
Sekitar 763.385 Produk dari 40.473 UMK Telah Masuk e-Katalog LKPP

 Ilustrasi foto produk UMKM/net

YUKBIZ.COM, TANGERANG – Ratusan ribu produk UMK Indonesia telah masuk dalam e-katalog.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyebutkan, saat ini jumlah produk dalam e-Katalog mencapai 2,3 juta, dengan melibatkan sekitar 40.473 penyedia Usaha Mikro Kecil (UMK) dan 763.385 produk UMK.

"Ini kemajuan luar biasa dalam setahun ini, yang disebabkan kemudahan-kemudahan yang dilakukan LKPP," kata Teten saat menjadi pembicara pada Rakor Monitoring Implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN), dan Produk UMKM-Koperasi, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa (29/11/2022) seperti termuat dalam siaran pers.

BACA JUGA:

Mau Tau Motor Baru Kawasaki Stockman 2023, Ini Spesifikasinya

Ssst… Ini Besaran UMK Pelalawan Tahun 2023, Naik 8,48 Persen 

Di acara yang diselenggarakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang diikuti 82 Kementerian/Lembaga dan 542 pemerintah daerah, Teten menekankan pihaknya terus berusaha mendorong para pelaku UMKM agar mau mendaftarkan produknya di e-Katalog.

"Dalam hal ini, posisi KemenKopUKM sebagai supplier," kata Teten.

Pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hal itu. Salah satu yang termudah adalah melalui WhatsApp (WA) dan email blast yang dikirim ke lebih dari 600.000 UMK terkait tata cara masuk ke e-Katalog di LKPP.

Selain itu, kata Teten, pihaknya juga melakukan sosialisasi, coaching clinic kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah seluruh Indonesia, serta penyelenggaraan business matching di Smesco dan Jakarta Convention Center pada April 2022.

"Kami mendorong koperasi dan UMKM masuk dalam rantai pasok BUMN dan usaha besar, bekerja sama dengan Kemenperin, KemenBUMN, dan Kementerian Investasi," ucap Menteri Teten.

Ia menyebutkan, saat ini, nilai transaksi di Pasar Digital BUMN sudah mencapai Rp22 triliun dengan melibatkan sekitar 17.200 UMKM.

Berita Terkait