Sekitar 763.385 Produk dari 40.473 UMK Telah Masuk e-Katalog LKPP

Jum'at, 02 Desember 2022 10:15 produk UMK Produk Dalam Negeri e-Katalog LKPP produk UMKM E-Katalog UMKM
Sekitar 763.385 Produk dari 40.473 UMK Telah Masuk e-Katalog LKPP
Sekitar 763.385 Produk dari 40.473 UMK Telah Masuk e-Katalog LKPP

Selain belanja pemerintah dan BUMN yang penting didorong juga agar UMKM menjadi bagian penting rantai pasok BUMN dan industri besar.

Saat ini, UMKM yang sudah masuk rantai pasok industri baru sekitar 7 persen. Bandingkan dengan Vietnam yang sudah 24 persen.

"Kita akan terus mendorong BUMN dan usaha besar agar mau berbagi pekerjaannya ke UMKM," kata Teten.

Teten mengatakan dirinya sudah berkeliling ke berbagai daerah yang ternyata banyak produk UMKM sebenarnya potensial memenuhi kebutuhan industri dan BUMN. Baik itu sebagai bahan baku, suku cadang, dan sebagainya.

"Saya berharap para kepala daerah menyiapkan, dibuat daftarnya, produk apa saja, yang bisa kita gandengkan dengan industri dan BUMN," ucap Teten.

Saat ini, KemenKopUKM sudah membuat komitmen dengan 17 BUMN. Antara lain, PT Pertamina, PT PLN, PT Kimia Farma, PT Krakatau Steel, Perum Perhutani, dan RNI/Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Inka, Perum Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Berdikari, PT Garam, PT Perikanan Indonesia, PT Bio Farma, PT Perkebunan Nusantara III, PT Pindad, PT Pupuk Indonesia, dan PT Sang Hyang Seri.

"Dan akan terus kita tingkatkan," kata MenKopUKM. Tak hanya itu, Forum Kemitraan antara UMKM dan IKM dengan BUMN dan usaha besar, juga telah dilaksanakan dengan nilai potensi transaksi sekitar Rp206,2 miliar.

Kegiatan ini bertujuan agar UMKM masuk rantai pasok utama BUMN dan usaha besar.

"Kita punya strategi besar agar UMKM masuk rantai pasok industri besar. Benchmark kita Korsel, Jepang, dan China, dimana UMKM di sana menjadi bagian dari industri," kata Teten.

Dengan begitu, Menteri Teten akan mendorong UMKM mampu menghasilkan produk-produk berbasis inovasi teknologi.

"Kita akan dorong riset-riset yang hilirisasi yang bisa dilakukan UMKM. Dengan cara itu, kita bisa mendorong UMKM naik kelas," kata MenKopUKM.

Teten juga berharap kemitraan ini tercipta dalam level yang sama, yaitu saling menguntungkan kedua belah pihak.

UMKM bisa masuk rantai pasok utama, adanya transfer teknologi, hingga UMKM harus membuat produk sesuai spesifikasi BUMN dan usaha besar.

Berita Terkait