foto:ikaprama.org
Kolom Khusus DR. Irvandi Gustari
Akademisi & Praktisi Perbankan
Mager alias malas gerak sejak dulu tanpa sadar banyak merasuk kepada para pelaku UMKM. Istilah Mager memang popular diantara anak-anak generasi milenial saat ini.
Bila UMKM sampai pada tahap Mager, justru akan banyak jadi ancaman daripada menjadi tantangan bagi pelaku UMKM itu sendiri.
Sebaliknya pada era digital dengan banyak kemudahan ini, harus pakai strategi “Takis” yang diartikan oleh kaum milenial adalah “Sikat” alias segera aja dieksekusi dan tidak sebatas wacana doank.
Dari berbagai riset ilmiah maupun riset bisnis, kitapun sudah pada tahu semuanya, bahwa mengapa UMKM di Indonesia lambat maju dengan dua alasan yang selalu dikedepankan, yaitu:
1) keterbatasan untuk mendapatkan modal,
2) kurang mampunya memasarkan produk tersebut, termasuk tidak memiliki jaringan untuk memasarkan.
Kedua hal itu terus dikumandangkan dan dijadikan alasan oleh berbagai pihak , baik oleh pihak pemerintah maupun oleh para pelaku UMKM sendiri, bila dipertanyakan mengapa UMKM di Indonesia sulit tumbuh berkembang.
BACA JUGA: