Indonesia Menuju B-50 Kelapa Sawit: Biodiesel 50 Persen Momentum Kurangi Ketergantungan Pada Bahan Bakar Fosil.

UJI B-50 : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) saat menggelar uji jalan kendaraan berbahan biodiesel campuran 50% (B50) untuk menempuh jarak 5.000 km, dari Medan ke Jakarta dan kembali ke Medan. (foto: sawitindonesia.com)

Implementasi program biodiesel 50 persen adalah momentum mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

YUKBIZ.COM - Era keemasan minyak bumi sudah lewat. Kini saatnya kita menyongsong dan menjemput era keemasan minyak nabati sebagai bahan bakar.

Iya benar, wacana pengimplementasian program biodiesel 50 persen dinilai sebagai momentum untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Pembahasan tentag hal itu, minnggu lalu menjadi satu di antara pembahasan yang muncul di Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Indonesia Menuju B-50 Kelapa Sawit".

Acara penting tersebut digelar Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 DKI di Jakarta, Sabtu (14/9/2019).

FGD secara khusus dan mendalam membahas seputar wacana program biodiesel 50 persen yang akan diimplementasi pemerintah.

BACA JUGA:

* Harga Logam Mulia- Emas Batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Hari Ini

* Calya dan Sigra Model Baru Telah Diluncurkan, Diskon Hingga Rp 5 Juta

Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro DKI, Syafi Djohan mengatakan, saat ini, hampir semua negara memiliki ketergantungan kepada bahan bakar fosil (fossil fuel).

"Kita semua ketahui fossil fuel non-renewable dan tak ramah lingkungan. Ini adalah momen yang tepat untuk Indonesia menjadi negara yang energy independent melalui sawit,” katanya.

Lebih lanjut Syafi Djohan menegaskan, kita harus mengurangi ketergantungan kita terhadap impor BBM.