Kisah Inspiratif Rita Afriyana, Perempuan di Riau yang Dilatih Badan Restoasi Gambut, Piawai Soal Pewarna Alam Batik

Sabtu, 02 Oktober 2021 06:38 UNESCO BRGM Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Bengkalis UMKM
Kisah Inspiratif Rita Afriyana, Perempuan di Riau yang Dilatih Badan Restoasi Gambut, Piawai Soal Pewarna Alam Batik
Kisah Inspiratif Rita Afriyana, Perempuan di Riau yang Dilatih Badan Restoasi Gambut, Piawai Soal Pewarna Alam Batik

FOTO Perempuan yang mendapatkan pelatihan pembuatan masker BRGM. (FOTO ISTIMEWA)

YUKBIZ.COM, PEKANBARU - Ada kisah menarik UMKM di Riau yang mendapat pelatihan dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).

Seorang perempuan di Bengkalis mampu menyerap ilmu tentang pewarna alam, mengaplikasikannya dalam dunia usaha, kemudian sukses.

Batik merupakan salah satu warisan dunia yang identik dengan simbolisme dan budaya Indonesia.

Bahkan, UNESCO menilai keunikan motif batik Indonesia mencerminkan budayanya yang beragam. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita bangga dan melestarikannya.

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) pun turut berperan dalam melestarikan batik melalui inovasi pewarna alam yang berasal dari limbah mangrove maupun tanaman lain.

Rita Afriyana selaku Ketua Kelompok Keris Dewa di Desa Pedekik, Bengkalis, Riau, bercerita jika pelatihan cara membuat pewarna alam yang digelar oleh BRGM sangat bermanfaat bagi warga.

Di mana mereka kini bisa menciptakan produk seperti masker, kain batik, tas, hingga pakaian dengan pewarna alami.

“Alhamdulillah kemarin ada pelatihan, kita diberi ilmu pembuatan pewarna alam, kita praktik untuk pemotifan secara kreatif dengan tangan sendiri manual, besoknya kita baru pembuatan pewarnaan dari bahan mangrove,” ujar Rita.

Menurut Rita, warna yang dihasilkan dari pewarna alam sangatlah eksotis. Pasalnya mereka bisa lebih kreatif dalam mengeksplore warna yang diinginkan.

“Kelompok kami sudah menghasilkan produk yang sudah dipasarkan seperti masker, tas, dompet dan juga batik, seperti yang sudah diajarkan BRGM kemarin. Saya juga inisiatif buat motif batik dengan pewarna alam untuk ikut program lomba busana batik lokal serta lomba untuk batik nasional perwakilan Bengkalis,” pungkasnya.

Pihaknya juga sudah memasarkan produk dengan pewarna alam ke media sosial. Dari situlah Rita mengaku banyak yang berminat membeli produknya sebagai oleh-oleh.

“Kami sangat beruntung karena program pelatihan pembuatan masker hingga membuat pewarna alam yang dilakukan oleh BRGM dapat menambah ekonomi kita,” ujar Rita.

Berita Terkait