Kisah Bre-X dan Skandal Gunung Emas Dunia di Kalimantan

Sabtu, 04 Juni 2022 06:18 Bondan Winarno gunung emas Bre-X
Kisah Bre-X dan Skandal Gunung Emas Dunia di Kalimantan
Kisah Bre-X dan Skandal Gunung Emas Dunia di Kalimantan

Bre-X telah mengankat kekayaan Walsh yang mencapai US$ 500 juta pada akhir 1996, jauh melesat dari tiga tahun sebelumnya yang hanya US$. 7.400. 

Bahkan menurut Reuters kekayaan Walsh mencapai US$ 1,5 miliar.

Namun, nahas kejayaan Walsh hanya sementara setelah Freeport Mv Moran Copper & Gold Inc melakukan penelitian ulang (due diligence). Freeport melakukan penelitian ulang dalam rangka ikut bergabung dalam konsorsium Busang.

Hasilnya mengejutkan. 

Apa yang digembor-gemborkan Bre-X ternyata hanyalah pepesan kosong.

Deposit emas Busang tak sebesar yang selalu dibanggakan Felderhof.

Akhirnya Bre-X pun mengakui bahwa klaim jumlah potensi emas terlalu berlebihan.

Padahal, proyek Busang kala itu sempat menarik perhatian para pengusaha besar 'angkatan' orde baru. 

Ini tak lepas dari upaya Bre-X supaya bisa terus menjalankan operasinya kala itu.

"Bre-X mencoba untuk bermain dengan menggunakan aturan yang sama dan menjalin kerjasama dengan perusahaan Indonesia milik Sigit Hardjojudanto," tulis George Junus Aditjondro dalam Korupsi Kepresidenan (2006:45). 

Sigit Harjojudanto yang merupakan putra Soeharto, pemilik PT Panutan Daya. 

Bre-X mengimingi US $ 1 juta per bulan kepada Panutan Daya sebagai konsultan teknis dan administrasi serta nantinya saham di Busang jika penambangan berjalan.

Sekali lagi,Bre-X mengumumkan kandungan emas di Busang, pada tanggal 3 Desember 1996, bahwa kandungannya mencapai 57,33 juta ton. 

Berita Terkait