Kisah Blue Bird, Dua Sedan Bekas dan Dekan Fakultas Hukum Pertama Universitas Indonesia

Senin, 07 November 2022 06:41 taksi di Indonesia Blue Bird Universitas Indonesia
Kisah Blue Bird, Dua Sedan Bekas dan Dekan Fakultas Hukum Pertama Universitas Indonesia
Kisah Blue Bird, Dua Sedan Bekas dan Dekan Fakultas Hukum Pertama Universitas Indonesia

Tetapi, pelayanan yang memuaskan membuat mereka disukai oleh hotel-hotel.

Mutiara mengisahkan bagaimana dirinya senang dengan cerita khayali. 

Di antaranya, adalah cerita tentang seorang gadis yang kekurangan. Ketika gadis itu berdoa, Tuhan mengirim padanya seekor burung biru, blue bird. Ketika dia akhirnya mendapatkan izin, Mutiara memakai Blue Bird untuk taksinya. 

"Karena saat itu kondisi saya seperti gadis dalam dongeng tersebut,'' kata dia.

Setelah 28 tahun membangun dan meninggalkan jauh para pengusaha taksi itu, Mutiara tutup usia pada tahun 2000. 

Perempuan yang murah senyum ini pernah menduduki jabatan di Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta, Ikatan Penguasa Wanita Indonesia, dan konseptor polisi wanita di Indonesia.

Sepeninggalannya, Chandra menjabat sebagai presiden komisaris dan Purnomo diberi jabatan Presiden Direktur. 

Kini mereka tengah menyiapkan generasi ketiga-anak-anak Chandra dan Purnomo. Dengan pelbagai tantangan yang berbeda, seperti soal tarif taksi dan munculnya pesaing baru beberapa tahun belakangan ini,macam Express, Putra, Kosti Jaya, Golden, KPI, dan Tifanni.

Sukses Berkat Inovasi Mengutamakan Pelanggan

Titik tolak sukses Blue Bird, tak lepas dari kegigihan Mutiara yang tampak antusias ketika Gubernur Ali Sadikin mengutarakan rencananya agar Kota Jakarta memiliki armada taksi yang tidak memalukan bagi para tetamu asing.

Gubernur mengundang seluruh operator taksi mengikuti kursus singkat mengenai manajemen pertaksian, meniru standard internasional oleh tutor yang didatangkan langsung dari Australia.

Mutiara yang tidak memilik latar belakang ilmu itu-tetapi dia adalah seorang ilmuan-menyambut baik gagasan itu. 

Sementara pengusaha taksi yang lain, tampak kurang antusias. Mungkin karena merasa sudah nyaman dengan sistem borongan yang ada.

Berita Terkait