Jelajah Kuliner Indonesia: MENJENG, Cara Asyik Menikmati Tempe. Rasanya Pedas-pedas Gurih

Sabtu, 27 Juni 2020 06:31 makan dengan lauk tempe tempe menjeng Jelajah kuliner Indonesia R Hendro Rpu
Jelajah Kuliner Indonesia: MENJENG, Cara Asyik Menikmati Tempe. Rasanya Pedas-pedas Gurih
Jelajah Kuliner Indonesia: MENJENG, Cara Asyik Menikmati Tempe. Rasanya Pedas-pedas Gurih

foto: nadeem/swamedium.com
Menjeng (dibaca seperti 'e' pd kata 'peser') atau sebagian daerah ada yang menyebutnya Mendol adalah makanan olahan tempe khas Jawa Timur.
Tulisan dan Ulasan: R Hendro Rpu

YUKBIZ.COM - Saat ini tempe telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Indonesia.

Menjadi menu harian utama sebagian besar keluarga Indonesia, terutama di Jawa.

Seperti halnya orang di Sulawesi umumnya makan dengan lauk ikan, maka orang di Jawa umumnya makan dengan lauk tempe.

Sejarah tempe mewarnai bangsa kita cukup panjang, melewati milenium mungkin.

BACA JUGA:

* Aice Bakal Bangun Pabrik Es Krim di Sumatera, Jadi Pabrik Ketiga Setelah Cikarang dan Jawa Timur

* Menyeduh Kopi dengan Metode V60, Bagaimana Sih Itu? Rasanya Tak Kalah dengan Kopi di Cafe-cafe

Serta hampir dapat dipastikan tempe asli karya kuliner Nusantara, utamanya masyarakat  pulau Jawa di masa lampau.

Unik memang, Tempe dan Tahu yang senantiasa bersanding 'mesra'. Sama-sama berasal dari bahan yang sama.
Tapi keduanya 'karya' dan warisan dua budaya yang berbeda.

Tahu (tau-fu) dari Tiongkok, sedangkan Tempe (diperkirakan dari bahasa Jawa kuno 'tumpi') asli Nusantara.
Keduanya bersanding mesra di meja makan keluarga Indonesia.

Kedelai sebagai bahan dasar tempe, menurut Mary Astuti, pakar sejarah tempe dari UGM (dikutip dari Historia.id) mengatakan bahwa kata kadele dalam bahasa Jawa ditemukan dalam Serat Sri Tanjung (abad ke-12 atau 13).

Selain dalam serat legenda kota Banyuwangi itu, kata kedelai juga dijumpai dalam Serat Centhini, yang ditulis oleh juru tulis keraton Surakarta, R Ng Ronggo Sutrasno pada 1814.

Sementara sejarawan Denys Lombard dalam Nusa Jawa Silang Budaya: Jaringan Asia (dikutip dari Historia.id) mengatakan bahwa Tempe berasal dari kata Nusantara tape, yang mengandung arti fermentasi, dan wadah besar tempat produk fermentasi disebut 'tempayan'.

Tempe, yang kini telah mulai dikenal di berbagai penjuru dunia, melewati abad demi abad telah mewarnai bangsa kita.

Mulai dari menu harian dengan berbagai olahannya, sampai dengan sebutan 'mental tempe', 'bangsa tempe' ...yang meskipun semula bernada merendahkan, tapi kini seiiring pemahaman akan kandungan gizi tempe yang bagus dan tak kalah dari berbagai produk makanan 'impor',
sebutan-sebutan itu kini sudah mulai ditinggalkan.

Selain digoreng, dibakar, dikukus, ada berbagai menu lain yang menggunakan tempe sebagai bahan utama.

BACA JUGA:

* Grand Elite Pekanbaru Tawarkan Paket Pernikahan Rp 3,5 Juta untuk 35 Pax

* Jelajah Kuliner Indonesia: PLECING KANGKUNG, Sesegar Angin Pantai Lombok

Misanya tumpang, lethok, sayur tempe, kripik tempe, pepes tempe, oseng-oseng tempe, dan juga ada Menjeng atau Mendol.

Iya, jika Anda bosan tempe digoreng atau diolah yang 'itu-itu saja', Anda bisa mencoba mengolahnya jadi M e n j e n g.

Menjeng (dibaca seperti 'e' pd kata 'peser') atau sebagian daerah ada yang menyebutnya Mendol adalah makanan olahan tempe khas Jawa Timur.

Makanan ini bisa dikatakan sebagai 'perkedel tempe'. Karena cara pembuatannya memang mirip membuat perkedel.

Selain Anda akan menemukan citarasa lain dengan mengolahnya menjadi Menjeng, dengan diolah jadi Menjeng, tempe akan lebih 'awet' di rasa.

Kalau tempe digoreng begitu saja, baik menggunakan tepung atau tidak, maka begitu dingin tempe akan jadi nampak kurang menarik.

Berbeda jika diolah menjadi Menjeng, akan senantiasa nikmat walau sudah jadi dingin.

Menjeng yang lezat dan asyik cocok dinikmati dengan apa saja.
Dengan nasi hangat dan kecap saja atau sambel juga oke, dengan sayur asem atau berbagai lodeh malah makin asyik, diganyang begitu saja juga tak kalah menarik.

Tunggu apalagi, selamat berkreasi membuat Menjeng, agar hari-hari Anda makin berwarna.

Berikut resep Menjeng dari lestariweb.com :

Bahan untuk 15 buah :
400 gr tempe semangit (atau tempe umur 2 - 3 hari)
2 lbr daun jeruk purut, iris halus

Bumbu Halus :

1-2 buah cabai merah
5 buah cabe rawit merah (optional)
2 siung bawang putih
1 ruas jari/3 gr kencur
1 sdt ketumbar bubuk
1/2 sdt terasi
1/2 sdt gula pasir
1 sdt garam atau sesuai selera


Cara Membuat:

Ulek bahan bumbu halus dengan cobek sampai halus.

Iris halus daun jeruk purut, campurkan ke bumbu halus.
Tekan2 tempe dengan ulekan sampai hancur. Pindahkan ke wadah yang agak besar, campur sambil diremas-remas hingga rata.

Cicipi, jika perlu tambahkan garam atau gula secukupnya.
Ambil kurang lebih segenggam adonan, kepal sampai padat dan bentuk oval. (Mendol harus padat supaya tidak hancur/ambyar saat digoreng).

Goreng dengan minyak panas sedang sampai kedua sisinya matang dan berwarna kecoklatan. Tiriskan.

 Siap disajikan.

Salam KelanaRasa *

 

Jelajah Kuliner Indonesia: MENJENG, Cara Asyik Menikmati Tempe. Rasanya Pedas-pedas Gurih

Berita Terkait