Hebat, Produk UKM Sarung Goyor Jawa Tengah Tetap Ekspor Ke Timur Tengah Di Tengah Wabah Covid-19

Senin, 11 Mei 2020 05:55 produk UKM tetap eksis Ekspor Sarung Goyor peluang usaha UKM YUKBIZ.COM
Hebat, Produk UKM Sarung Goyor Jawa Tengah Tetap Ekspor Ke Timur Tengah Di Tengah Wabah Covid-19
Hebat, Produk UKM Sarung Goyor Jawa Tengah Tetap Ekspor Ke Timur Tengah Di Tengah Wabah Covid-19

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi sentra industri sarung goyor di Tegal, Jawa Tengah. Foto: tribunjateng.com

"Di Dubai, Kenya dan Somalia masih menerima. Kami sampai sekarang masih tetap ekspor ke negara-negara itu," kata Fahmi, dalam keterangan resmi Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (7/5/2020).

YUKBIZ.COM, SEMARANG – Ketika banyak industri terkena imbas wabah virus corona, tidak demikian halnya dengan industri usaha kecil menengah (UKM) yang satu ini.

Di Jawa Tengah, beberapa industri kecil dan menengah ternyata masih bisa tumbuh bahkan tetap ekspor ke luar negeri di tengah pandemi.

Di Kota Tegal, ada salah satu industri kecil menengah yang masih eksis. Usaha PT Altatex Jaya yang berada di Jl Kauman Tengah, bergerak di bidang tekstil dengan produk utama sarung goyor ini masih tetap ekspor ke beberapa negara Timur Tengah.

Demikian pula UKM produksi batik tulis Cempaka Mulya tetap berproduksi. Dengan 200 pekerja, UKM itu masih berproduksi dan menerima pesanan dari luar.

Untuk industri sarung goyor, industri ini dijalankan dua kakak beradik bernama Fahmi Lukman dan Nabil Lukman ini masih berjalan sampai saat ini. Meski pasar Jeddah Arab Saudi tutup karena lockdown, namun pasar lain masih bagus.

BACA JUGA:

Presiden Amerika Donald Trump Disebut-sebut Akan Relokasi Pabrik Dari China Ke Indonesia

Bank Central Asia (BBCA) Bagi Rp 11,21 Triliun, Pekan Ini 5 Emiten Bagi-bagi  ‘THR' Dividen 

"Di Dubai, Kenya dan Somalia masih menerima. Kami sampai sekarang masih tetap ekspor ke negara-negara itu," kata Fahmi, dalam keterangan resmi Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (7/5/2020).

Menurutnya, covid-19 ini memang memukul penjualan dalam negeri. Namun untuk ekspor, pangsa pasar tetap terbuka.

"Bahkan karena pesanan meningkat, kami sampai kesulitan mencari karyawan. Akhirnya, kami melakukan pelatihan dan memberdayakan saudara-saudara yang ada di Lembaga Pemasyarakatan," terangnya.

Berita Terkait