Ilustrasi toko GameStop.(MarketInsider/kompas.com)
YUKBIZ.COM, JAKARTA – Nama "GameStop", belakangan ini ramai dibicarakan publik gara-gara harga sahamnya melonjak drastis.
Bahkan, dalam sebulan terakhir, kenaikan harga saham GameStop Corporation (GME) mencapai lebih dari 1.000 persen dan menyentuh puncaknya pada angka 468 dolar AS per lembar di bursa efek New Yotk, AS (NYSE), berdasarkan informasi Marketwatch.
Bagi yang belum familiar, GameStop Corporation adalah perusahaan consumer electronics yang bergerak di segmen ritel. Bisnisnya adalah penjualan aneka pernik game lewat toko.
BACA JUGA:
* Tak Perlu Bingung, Ini Cara Mudah Membedakan Status Jalan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten
* 7 BUMN Terbesar di Indonesia dari Sisi Aset, Ini Peringkatnya
Perusahaan asal Grapevine, Texas, AS ini menaungi sejumlah toko ritel di berbagai penjuru dunia, mencakup EB Games, ThinkGeek, dan Micromania-Zing, hingga GameStop itu sendiri.
Berbagai produk yang dijual lewat jaringan ritel GameStop sebagian besar adalah konsol, video game, dan alat elektronik serupa lainnya.
GameStop Corp. juga memiliki majalah seputar video game yang bernama Game Informer.
Dari Babbage's berubah jadi GameStop
Sejarah lahirnya GameStop berawal dari tahun 1984, di mana saat itu namanya masih "Babbage's".
Babbage's merupakan sebuah toko penjual software yang berlokasi di Dallas, Texas, AS.