Badan Pusat Statistik Provinsi Riau menyatakan pertumbuhan ekonomi daerah itu pada Triwulan III/2021 dibanding triwulan II-2021 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 4,59 persen.
Ekonom memprediksi Bank Indonesia (BI) akan mengerek suku bunga acuan hingga akhir tahun. Tak hanya karena faktor domestik, hal tersebut juga merespons situasi global.
Perlu Anda ketahui, dampak dari kenaikan suku bunga yang signifikan dalam waktu singkat disertai lonjakan inflasi akan memukul berbagai sektor ekonomi.
Pemerintah meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 dapat mencapai 5,6 persen—6 persen, terutama karena konsumsi domestik dan ekspor yang tumbuh.
Dia menjelaskan pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang terkontraksi sebesar 2,87 persen.
“[Tahun politik] Pasti ini akan menimbulkan dampak terhadap kegiatan politik yang berdampak pada kegiatan ekonomi yang positif. Menurut saya sih akan positif,” ujarnya
Kontribusi seluruh ekspor Riau terhadap nasional sebesar 7,60 persen. "Secara kumulatif nilai ekspor Riau Januari-Desember 2022 sebesar US$22,50 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 12,69 persen
Kehadiran Menteri ATR/BPN tersebut disambut oleh Gubernur Riau Syamsuar beserta jajarannya di Balai Pauh Janggi, Gedung Daerah, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis (16/2/2023).
Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan kinerja serupa juga terjadi pada ekspor nonmigas Januari 2023 sebesar US$1,58 miliar, mengalami penurunan sebesar 9,08 persen dibanding ekspor nonmigas