Peningkatan produksi terpaksa dikesampingkan dengan kondisi sulit seperti sekarang.
Rian mengatakan, bahkan petani yang mengganti pupuk dengan sisa pembakaran tandan Sawit atau disebut dengan abu janjang kosong (jangkos).
Itulah sebabnya harga abu jangkos ikut naik karena permintaan tinggi. Dahulu harganya di bawah Rp. 1.000. Tetapi kini sudah hampir Rp. 3.000 per kilogram.
"Petani terpaksa menabur abu jangkos dari pada tidak memupuk. Ada juga pakai kompos, kotoran hewan," ujarnya. Petani sebenarnya sadar pupuk pengganti tidak efektif.
Ia mengatakan, petani pun mulai beralih ke pupuk organik berbahan dasar limbah pabrik atau hasil samping sawit. Sejumlah kecil petani sudah merasakan efek positif terhadap hasil panen. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)
BACA JUGA: Bulan Ini Bank Riau Kepri Berubah ke Bank Syariah
BACA JUGA: Cara Download Video Youtube Convert MP4 dan MP3 Pakai YTMP3
BACA JUGA: Yamaha Gear 125
TONTON VIDEO MOTIVASI Falsafah Jawa: Gusti Paring Dalan Marang Wong Kang Ndalan