Tanoto Foundation: Pemda Bisa Replikasi Program Pintar untuk Tingkatkan Literasi Siswa

Kamis, 15 Oktober 2020 10:41 fasilitator guru nasional Sustainable Development Goals Tanoto Foundation Replikasi Program Pintar
Tanoto Foundation: Pemda Bisa Replikasi Program Pintar untuk Tingkatkan Literasi Siswa
Tanoto Foundation: Pemda Bisa Replikasi Program Pintar untuk Tingkatkan Literasi Siswa

 * Fortuner dan Innova Facelift Meluncur Siang Ini Diluncurkan, Kepoin yuk….

Mau Bisnis Kue Rumahan, Cobain Resep Gelato Cokelat Topping Fudgy Brownies ala Chef Top Ini

Dengan peristiwa nyata di atas, Ari yakin bahwa pemda bisa dan mau berinvestasi untuk pendidikan.

Hingga saat ini, Tanoto Foundation dengan pemda setempat sudah membangun sekitar 770 fasilitator guru nasional dan lokal untuk melatih 4.889 guru lain yang tersebar di 20 kabupaten mereka berada.

“There’s a beauty to work with the government (ada keindahan dari bekerja sama dengan pemerintah) adalah kita bersama dengan pemerintah yang tadinya 4.889 guru, ternyata kita bisa menjangkau 11.240,” papar Ari.

Peningkatan ini terjadi karena pemerintah tertarik untuk melanjutkan program PINTAR dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing dan melatih 11.240 guru, kepala sekolah, dan pengawas di kabupaten terkait.

Program guru penggerak Berangkat dari kekhawatiran yang sama, yaitu rendahnya skor hasil Program Penilaian Pelajar Internasional (Programme for International Students Assessment/ PISA) pada 2018, pemerintah pusat pun membuat program bernama guru penggerak.

Di mana capaiannya hampir sama dengan program PINTAR milik Tanoto Foundation, yaitu menghasilkan guru-guru berkualitas untuk menjadi inspirator atau penggerak bagi guru-guru lain.

Masalahnya, nilai PISA Indonesia dalam waktu 10 hingga 15 tahun terakhir cenderung stagnan atau pada keadaan yang sama.

Bukan hanya itu, nilai rata-rata skor PISA Indonesia pada 2018 juga mengalami penurunan dari 2015.

Dalam 3 kategori ujian PISA, yaitu literasi membaca, matematika, dan sains. Indonesia berada pada peringkat ke-5, ke-6, dan ke-8 dari bawah.

Ari mengakui bahwa program guru penggerak dan PINTAR sangat mirip, tetapi berbeda tarafnya saja.

Guru penggerak bertaraf nasional sedangkan program PINTAR dari pemda.

Berita Terkait