Loka Coffee, Usaha Kopi Sembalun yang Dirintis oleh Seorang Guru Honorer

Selasa, 06 Desember 2022 04:43 kopi nusantara Kopi Sembalun Loka Coffee berita viral tren minum kopi
Loka Coffee, Usaha Kopi Sembalun yang Dirintis oleh Seorang Guru Honorer
Loka Coffee, Usaha Kopi Sembalun yang Dirintis oleh Seorang Guru Honorer

Pada mulanya, Azmi membentuk kelompok tani dengan nama Bumi Lestari pada 2017.

Hasil produk dari kelompok tani binaannya tersebut dinamakan Kopi Tuja.

Satu tahun berjalan, pada 2018, ternyata Lombok harus diterpa bencana gempa yang akhirnya sempat mengalami kerugian dan trauma yang cukup tinggi.

"Kami ini sempat rugi sekali karena tidak ada petani yang berani ke kebun, tidak ada yang mau mengolah kopi karena masih trauma," jelas Azmi.

Namun, mereka tidak menyerah begitu saja. Azmi dan kawanan kelompok taninya berusaha bangkit dan memutar akal dengan membentuk koperasi kopi.

Langkah ini bermula dengan bantuan bimbingan dari pihak PKPU Human Initiative sebagai salah satu organisasi non-pemerintah dari Jakarta.

Seiring dengan perjalanan dan perkembangan koperasi kopi binaannya, Azmi menyerahkan sepenuhnya merek usaha kopi tersebut kepada pihak petani pada 2019.

"Pada 2019, saya menyerahkan brand kopi ini kepada petani untuk dikelola sendiri dan saya akhirnya membangun brand produk kopi sendiri yang dinamakan Loka Coffee," tutur Azmi.

Berangkat dari sana, Loka Coffee terlahir dan fokus memasarkan produk Kopi Sembalun. Azmi menyampaikan, ia juga mendapat dukungan dari pihak Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk mendapatkan pelatihan tentang kopi di Indonesia Coffee Academy oleh Anomali Coffee di Jakarta.

Tantangan Loka Coffee

Tujuan dari berdirinya Loka Coffee ternyata tak hanya untuk membangun bisnis kopi Sembalun semata, melainkan ada cita-cita terpendam yang ingin dicapai.

"Bagaimana supaya bahan baku dari petani bisa diproses lebih banyak lagi. Kemudian, sebenarnya kata Loka sendiri merupakan singkatan dari Lombok Coffee Academy. Saya ingin sekali membuat sekolah kopi di Lombok," ujar Azmi.

Azmi berharap, jika impiannya itu terwujud, orang Lombok, khususnya pengusaha atau petani kopi tidak perlu pergi ke Jakarta lagi untuk menimba ilmu seputar kopi.

Berita Terkait