Mereka menjual hasil panen umbi gadungnya kepada Dewi dalam jumlah cukup banyak.
"Mulai ada masyarakat yang membudidayakan umbi gadung ini kami cukup senang. Karena kami tidak kewalahan ataupun tidak kehabisan stok sebagai bahan baku membuat kue" terangnya.
Dewi berharap masyarakat Bantan terus melestarikan dan budidaya umbi gadung ini, karena bukan hanya Inovasi bahkan bisa menjadi alternatif baru dalam bidang pangan.
"Bisa kenyang tak harus makan nasi kalau kita konsumsi umbi gadung ini. Kita berharap budidaya umbi ini bisa terus berkembang," terangnya.
Dewi juga terus mensosialisasikan kepada masyarakat terkait manfaat umbi gadung yang bisa diolah ini. Selain untuk konsumsi pribadi juga bisa sebagai penambah perekonomian masyarakat dalam kondisi pandemi seperti saat ini.
"Kami berharap olahan umbi gadung kedepannya bisa menjadi salah satu produk unggulan di Bengkalis. Untuk mewujudkan ini kami sudah beberapa kali melakukan sosialisasi pengolahan gadung kepada masyarakat, satu di antaranya beberapa waktu lalu dilaksanakan di kantor Desa berancah," tandasnya. (Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir).
Sumber: TribunPekanbaru.com dengan judul "Kisah Dewi Melinda Pemuda Pelopor Riau Olah Umbi Gadung Jadi Makanan dan Punya Nilai Ekonomi"
BACA JUGA: Peduli Pengusaha Kecil, Pemprov Riau Kucurkan Bantuan UMKM Senilai Rp24,9 Miliar
BACA JUGA: Bisa Dicoba! Cara Mendapat Diskon Listrik PLN s/d 50 % untuk Bulan September 2021