Jelajah Kuliner Nusantara: Opor Ayam - Perjumpaan Rasa Dengan Budaya India & Timur Tengah

Selasa, 26 Mei 2020 12:29 sayur lodeh opor ayam R Hendro Rpu jelajah kuliner nusantara
Jelajah Kuliner Nusantara: Opor Ayam - Perjumpaan Rasa Dengan Budaya India & Timur Tengah
Jelajah Kuliner Nusantara: Opor Ayam - Perjumpaan Rasa Dengan Budaya India & Timur Tengah

foto: tastynesia.com

Di hari istimewa, semisal Lebaran, ada menu penambah yang membuat sajian kian istimewa; yakni opor ayam.
Tulisan dan ulasan: R Hendro Rpu
 
YUKBIZ.COM  - Setidaknya di hari kedua Lebaran ini, mungkin sampai beberapa hari lagi, di meja makan keluarga Indonesia masih akan tersaji ketupat, opor ayam, lodeh/sayur, dan berbagai menu lebaran lain.

Sebagai menu harian, di hari biasa, di beberapa daerah ketupat biasanya dinikmati 'hanya' dengan sayur saja. Pengertian sayur disini adalah sayur bersantan, di Jawa biasanya lontong dinikmati dengan sayur lodeh.

Sementara, di hari istimewa, semisal Lebaran, ada menu penambah yang membuat sajian kian istimewa; yakni opor ayam.
Meskipun kadang di hari biasa orang juga memasak opor ayam dan dimakan dengan nasi, akan tetapi sebagian orang lebih suka menikmatinya dengan ketupat atau lontong.

Masakan berkuah kental, semacam opor atau gulai, memang cocok dinikmati dengan ketupat atau lontong yang padat. Karena citarasa bumbu tidak lekas bercampur dengan sumber karbohidratnya, sehingga membuat tidak cepat terasa 'neg'.

Dan hidangan dapat dinikmati hingga tuntas.

BACA JUGA:

* Bursa Asia Naik, Investor Cermati Hubungan Dagang AS-China

* Apakah Ada Perbedaan Indomie di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera? Ini Pengalaman Salah Seorang Fans Beratnya

Opor telah menjadi sajian khas Nusantara yang dapat ditemui di banyak daerah. Bahkan opor ayam telah begitu populernya sehingga telah menjadi menu nasional.

Penggunaan daging ayam juga lebih populer dan lebih 'netral' untuk hidangan berbagai kalangan dan kelompok usia.

Dalam sejarahnya, opor mendapat pengaruh bumbu-bumbu dari India dan Timur tengah. Ada yang mengatakan pula bahwa opor adalah proses adaptasi lebih lanjut dari masakan kari yang khas Asia Selatan.

Mengutip dari Kompas.com, 20 Mei 2019; Sejarawan kuliner, Fadly Rahman, mengatakan, opor memiliki pengaruh budaya dua bangsa.
"Kalau pengaruh opor masuk ke Indonesia ini memang merupakan hasil dari akulturasi atau penyatuan budaya Indonesia dengan budaya asing. Khususnya pengaruh Arab dan India," kata Fadly.

"India punya kari, lalu Arab membawa gulai. Kita dengan kreatifnya melakukan modifikasi atau akulturasi budaya India dan Arab itu dengan menghasilkan opor," jelasnya.

Berita Terkait