Jelajah Kuliner Nusantara: LODHO, 'saudara kembar' Opor dari Selatan Jawa

Selasa, 26 Mei 2020 06:42 sajian khas Trenggalek-Tulungagung Ayam Bumbu Lodho R Hendro Rpu jelajah kuliner nusantara
Jelajah Kuliner Nusantara: LODHO, 'saudara kembar' Opor dari Selatan Jawa
Jelajah Kuliner Nusantara: LODHO, 'saudara kembar' Opor dari Selatan Jawa

Lodho, foto: doyanresep.com
Sajian itu adalah Ayam Bumbu Lodho, atau biasa disebut dengan Lodho begitu saja. Ini adalah sajian khas Trenggalek-Tulungagung, wilayah di selatan Jawa Timur.  Anda dapat menyajikannya sebagai alternatif lain selain opor di hari-hari lebaran, atau hari apa saja mengisi rekreasi kuliner anda.
Tulisan dan ulasan: R Hendro Rpu

YUKBIZ.COM - Kita semua sebagian besar mungkin sudah mengenal Opor Ayam, terlebih di hari-hari Lebaran ini tentu puas menyantapnya.

Tapi tahukah anda, ada masakan yang mirip opor, meskipun popularitasnya masih kalah jauh dibandingkan opor.

Sajian itu adalah Ayam Bumbu Lodho, atau biasa disebut dengan Lodho begitu saja. Ini adalah sajian khas Trenggalek-Tulungagung, wilayah di selatan Jawa Timur.

Anda dapat menyajikannya sebagai alternatif lain selain opor di hari-hari lebaran, atau hari apa saja mengisi rekreasi kuliner anda.

Meskipun Lodho kurang cocok jika dinikmati dengan ketupat, karena karakteristiknya yang kental, tidak berkuah seperti opor.

BACA JUGA:

* Suzuki Jimny Generasi Keempat Banyak Diminati. Penjualan Naik 56 Persen

* Bursa Asia Naik, Investor Cermati Hubungan Dagang AS-China

Ayam yang dibakar dan sensasi pedasnya, memang membuat lodho lebih cocokdinikmati dengan nasi hangat yang harum.

Biasanya Lodho juga disajikan dengan sayuran yang disebut 'krawu'; yakni sayuran yg dirajang tipis dan dicampur dengan parutan kelapa berbumbu.

Beberapa hal yang membedakan antara Lodho dengan Opor, antara lain ;

1. Lodho umumnya tidak menggunakan bumbu jintan, kayu manis, dan cengkeh seperti halnya biasanya orang membuat Opor.

Hal ini mencirikan bahwa Lodho lebih Nusantara dan lebih 'pedalaman' (selatan).

Yang mana kita tahu Opor lebih bercitarasa pesisiran utara ditandai dengan akulturasi penambahan bumbu-bumbu tersebut.

2. Lodho lebih kental daripada Opor. Hal tersebut karena Lodho dimasak dengan relatif lebih lama, sehingga kandungan air pada santan lebih banyak menguap.

3. Citarasa Lodho lebih pedas. Selain kental, ciri khas Lodho adalah pada pedasnya. Ini yang cukup mendasar membedakan dengan Opor. Biasanya orang memasak Opor tanpa samasekali menggunakan cabe. Akan tetapi pada Lodho, justru cabe adalah salahsatu bumbu wajib.

4. Pada Lodho, ayamnya dibakar lebih dulu. Ini satu teknik dasar dan wajib pada Lodho. Dimana ayam yang dibakar dulu sebelum dimasak bersama bumbu, akan memunculkan aroma dan sensasi tersendiri pada masakan. Hal yang tidak ditemui pada Opor.

5. Jika disandingkan antara Lodho dengan Opor, maka memang bisa dikatakan bahwa Lodho akan nampak lebih 'maskulin', dimana ditandai dengan; kental, pedas, aroma lebih kuat, warna lebih gelap. Sementara Opor nampak 'feminim' dengan; warna lebih terang (ayu), lebih encer, dan aroma sedap seimbang.

Iya, memang juga dapat dikatakan bahwa Opor mewakili pesisir utara yang lebih dinamis dan kosmopolitan, sedangkan Lodho mewakili pesisir selatan yang lebih tradisional dan 'pedalaman'.

Berikut, disajikan resep Lodho yang dikutip dari fimela.com :

Bahan:

Ayam kampung 1 ekor
Santan kelapa 250 ml (usahakan menggunakan santan kelapa murni)
Bawang merah 13 siung
Bawang putih 10-13 siung
Kunyit 1 rimpang (kira-kira 6 cm)
Jahe 1 rimpang (kira-kira 5 cm)
Kencur 1 rimpang (kira-kira 3 cm)
Cabe rawit (sesuai selera)
Garam (secukupnya)
Serai 3 batang
Daun jeruk purut 3 lembar
Daun salam 2 lembar
Lengkuas 1 rimpang (kira-kira 5 cm)
Kemiri 5 butir
Merica 1 sdm
ketumbar 1 sdm
Penyedap rasa
Gula

BACA JUGA:

* Apakah Ada Perbedaan Indomie di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera? Ini Pengalaman Salah Seorang Fans Beratnya

* Efektifkah Penerapan PSBB Selama Ini? Ini Lima Hal Pokok Hasil Kajian Indef. Nomor 5 Sangat Penting

Cara Membuat

Siapkan ayam kampung yang sudah dibersihkan. Belah badannya lalu panggang dengan arang atau api kecil hingga setengah matang. Agar lebih gurih, Anda bisa melumuri ayam dengan sedikit garam sebelum dipanggang.

Haluskan bawang putih, bawang merah, merica, ketumbar, kencur, kunyit, cabe rawit, dan kemiri.

Memarkan jahe, lengkuas dan batang serai.

Tumis bumbu halus hingga harum dengan sedikit minyak lalu masukkan jahe, lengkuas serta batang serai ke dalam sebuah wajan.

Jika bumbu sudah harum, masukkan sedikit air. Masukkan ayam yang sudah dipanggang ke dalam wajan masak hingga air mendidih.

Tambahkan garam, penyedap rasa, sedikit gula, daun salam dan daun jeruk.

Jangan lupa untuk memasukkan santan ke dalam ayam di wajan.

Masak dengan api kecil kira-kira setengah hingga satu jam hingga santan mulai mengental dan bumbu meresap ke dalam daging ayam. Saat memasaknya, jangan lupa untuk membolak-balikan ayam dan memastikan bumbu tercampur rata. Ayam lodho siap untuk disajikan.

Selamat bertualang. 

 Jelajah Kuliner Nusantara: LODHO, 'saudara kembar' Opor dari Selatan Jawa 

Berita Terkait