Indonesia Diingatkan Bisa Jadi Episentrum Baru Virus Corona Dunia, Apa yang Harus Dilakukan?

Jum'at, 26 Juni 2020 02:52 pakar epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kasus baru infeksi virus corona Sydney Morning Herald (SMH) episentrum baru virus corona di dunia
Indonesia Diingatkan Bisa Jadi Episentrum Baru Virus Corona Dunia, Apa yang Harus Dilakukan?
Indonesia Diingatkan Bisa Jadi Episentrum Baru Virus Corona Dunia, Apa yang Harus Dilakukan?

foto: ayojakarta.com

Prediksi itu bukan tanpa alasan. Dalam beberapa hari terakhir, Indonesia telah mencatat lebih dari 1.000 kasus baru infeksi virus corona setiap harinya.

YUKBIZ.COM, JAKARTA - Peringatan bagi Indonesia terkait pandemi virus corona yang tengah menimpa dunia.

Apa yang dilansir Media Sydney Morning Herald (SMH) ini sebaiknya menjadi perhatian dan kewaspadaan kita semua sebagai warga yang tinggal di Indonesia

Disebutkan SMH, bahwa Indonesia mungkin akan menjadi episentrum baru virus corona di dunia.

Prediksi itu bukan tanpa alasan. Dalam beberapa hari terakhir, Indonesia telah mencatat lebih dari 1.000 kasus baru infeksi virus corona setiap harinya.

Para epidemiolog khawatir, angka itu akan terus meningkat dan menembus angka 60.000 kasus.

BACA JUGA:

* Ayo Belajar Dari Rumah, Ini Jadwal Tayangan TVRI Hari Jumat 26/6/2020

* Candi Borobudur Kembali Dibuka untuk Wisatawan, Jumlah Pengunjung Per Hari Dibatasi

Hal yang tak kalah mengkhawatirkan adalah tingkat pengujian yang sangat rendah dan tingkat kematian yang tinggi secara proporsional.

Pakar epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bayu Satria Wiratama mengatakan, prediksi tersebut sangat mungkin terjadi karena risiko penularan Covid-19 di Indonesia masih tinggi.

"Sangat mungkin kalau melihat data di Indonesia, karena Indonesia masih tinggi risiko covid-19 di dalam negerinya," kata Bayu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2020).

Menurut Bayu, pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah justru tak diringi dengan penurunan kasus.

Artinya, daerah-daerah di Indonesia masih memiliki risiko tinggi penularan virus corona.

Agar prediksi itu tak menjadi kenyataan, Bayu mengingatkan pemerintah untuk memperkuat sistem penanganan virus corona.

 "Pemerintah harus memperkuat sistem penanganan. Yang saat ini sudah dilakukan, diperkuat lagi," jelas dia.

Salah satu strategi yang paling memungkinkan adalah terus meningkatkan jumlah tes untuk Covid-19, apalagi banyak kasus Covid-19 tidak menunjukkan gejala.

Beberapa waktu lalu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebutkan, hampir 80 persen kasus infeksi virus corona di Indonesia tanpa gejala.

Menurut Bayu, sumber daya di Indonesia sangat mampu untuk melakukan tes dalam jumlah besar.

"Sarannya teman-teman epidemilog ya ke sana (pengetasan secara masif). Indonesia sangat mampu kok meningkatkan kapasitas tes. Sumber dayanya banyak, jadi tidak mungkin kekurangan," kata Bayu.

"Kalau bisa melakukan tes lebih banyak, kita bisa tahu gambaran pastinya berapa. Indonesia kan tesnya tidak banyak karena ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dulu," lanjut dia.

Hal yang tak kalah penting, lanjut Bayu, pengetasan secara merata di seluruh daerah.

Selain itu, pemerintah daerah harus benar-benar aktif dalam menangani dan mengontrol virus corona.

BACA JUGA:

* Grand Elite Pekanbaru Tawarkan Paket Pernikahan Rp 3,5 Juta untuk 35 Pax

* UMKM Bisa Daftarkan Merek dan Hak Kekayaan Intelektual Lewat Online

Meski suatu daerah bisa mengontrol virus, infeksi akan terus terjadi jika daerah sekelilingnya belum bisa mengendalikan virus.

"Semua terjadi karena daerah sekitarnya risikonya masih tinggi dan belum bisa terkendali. Itu yang khas dari Indonesia karena memiliki lebih banyak daerah dibandingkan negara lain. jadi penanganan berbasis daerah harus kuat," kata Bayu.

Bayu juga menyoroti kebijakan pemerintah yang berencana membuka kembali pariwisata untuk turis asing. Jika kebijakan itu tak dibarengi dengan cara penanganan dan kontrol yang tepat, wisatawan yang datang ke indonesia memiliki risiko tinggi membawa pulang infeksi.

"Itu yang ditakutkan terjadi, misal Indonesia belum siap membuka tapi dipaksa," kata dia.

Menurut Bayu, hal-hal semacam ini yang membuat negara lain menganggap Indonesia berpotensi menjadi episentrum atau sumber penularan virus corona. (Kps)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Sampai Jadi Episentrum Baru Virus Corona Dunia, Apa yang Harus Dilakukan Indonesia?",https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/26/061000965/jangan-sampai-jadi-episentrum-baru-virus-corona-dunia-apa-yang-harus?page=all#page2


Indonesia Diingatkan Bisa Jadi Episentrum Baru Virus Corona Dunia, Apa yang Harus Dilakukan?

Berita Terkait