Eps1, Raja Mobil RI: Toyota Dulu Bukan Apa-Apa di Indonesia

Senin, 21 Februari 2022 04:17 William Soeryadjaya Hideo Kamio NV General Motor Java Handel Maatschappij Raja Mobil RI
Eps1, Raja Mobil RI: Toyota Dulu Bukan Apa-Apa di Indonesia
Eps1, Raja Mobil RI: Toyota Dulu Bukan Apa-Apa di Indonesia

FOTO Toyota Cover Insight/Toyota/Edward Ricardo Sianturi

YUKBIZ.COM - Saat penjualan mobil Januari 2022 di Indonesia lesu, tapi Toyota masih teratas sebagai mobil terlaris di Indonesia. Sejak lama mobil Jepang ini menjadi raja pasar mobil di Tanah Air.

Namun, keberadaan Toyota di Indonesia relatif belum lama dibandingkan mobil lainnya terutama dari pabrikan Eropa. 

Mobil sudah masuk ke Hindia Belanda di zaman Hindia Belanda. Itu sebabnya NV General Motor Java Handel Maatschappij berdiri dan membangun pabrik perakitan mobil di Tanjung Priok.

"NV General Motors Java Handel Maatschappij dibentuk pada 3 Februari 1927 untuk perakitan dan distribusi ke Hindia Belanda, Malaya, Prancis (sekarang Kamboja, Laos dan Vietnam) dan Siam (sekarang Thailand)," tulis Louis Fourie dalam On a Global Mission: The Automobiles of General Motors International Volume 3 (2016:1131).

Di zaman pendudukan Jepang, antara 1942-1945, aset NV General Motors Java Handel Maatschappij itu dikuasai tentara pendudukan Jepang. Hideo Kamio pernah memimpin pabrik tersebut .

"Dia tahu kelebihan serta potensi pabrik itu dari efisiensi perakitan," tulis Teguh Sri Pambudi dan Harmanto Edy Djatmiko dalam Man of Honor: Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya (2012:108). 

Setelah 1950, aset milik NV General Motors Java itu lalu dijual ke Perusahaan Negara (PN) Gaja Motor. Perusahaan milik negara itu lalu mempercayakan pengelolaannya kepada William Soeryadjaya, ketika William akan mengimpor truk dari Amerika setelah dapat pinjaman dari USAID sebesar $2,9 juta.

"William menggunakan dana tersebut untuk mengimpor 800 unit truk merek Chevrolet buatan General Motor Co. dan menjualnya kepada Pemerintah," tulis Bisuk Siahaan dalam Industrialisasi di Indonesia: Sejak Rehabilitasi Sampai Awal Reformasi (2000:420). Namun truk itu tidak datang dengan utuh, melainkan harus dirakit dulu begitu sampai Indonesia.

Willem kemudian mendatangi Dirjen Industri Logam Dasar Suhartoyo dan segera diberi kepercayaan menjalankan perakitan milik PN Gaja Motor, yang dulunya perakitan milik NV General Motor Java Handel Maatschappij di Tanjung Priok.

Hingga lahir PT Gaya Motor pada 25 Februari 1969. Sayangnya, truk yang diimpor William itu tak bisa lebih dari 800 unit. William tahu bahwa Indonesia yang sedang bangkit dan ingin membangun banyak sarana tentu butuh truk.

Setelah 800 truk dirakit berarti PT Gaya Motor akan mandeg. Sementara itu, Hideo Kamio yang sudah menjadi menajer Toyota Asia Pasifik. Dia ingin sekali memperbesar pemasaran kendaraan Toyota ke Indonesia.

Sebelum rencana Kamio itu, produk Toyota yang dipasarkan di Indonesia sangat sedikit karena tak ada perakitan yang mumpuni untuk jumlah besar. Kamio yang paham kebaikan dari perakitan bekas milik NV General Motor yang sudah jadi PN Gaja Motor, ingin produk Toyota dirakit di sana. Orang-orang Toyota lalu menghubung pejabat Indonesia. Bertemulah mereka dengan Suhartoyo. Pembicaraan terjadi.

Berita Terkait