Eps 7, Raja Kretek RI: Nitisemito Sang Raksasa Rokok Sebelum Djarum!

Sabtu, 12 Maret 2022 05:52 Bal Tiga raja rokok kretek industri rokok Nitisemito raja rokok Indonesia
Eps 7, Raja Kretek RI: Nitisemito Sang Raksasa Rokok Sebelum Djarum!
Eps 7, Raja Kretek RI: Nitisemito Sang Raksasa Rokok Sebelum Djarum!

Bisnisnya membesar dan pada 1934 ia mempekerjakan 10 ribu buruh. Kebesaran usahanya, membuatnya dikunjungi oleh Sri Susuhunan Pakubuwana X pada tahun 1936.

Di masa sudah jaya, Nitisemito adalah orang yang sadar pentingnya iklan untuk produknya.

JA Noertjahyo dalam Seribu Tahun Nusantara (2000:284) menyebut Nitisemito memiliki Radio Vereniging Koedoes (RVK) yang dijadikannya sarana iklan rokok Bal Tiga.

Solichin Salam dalam Kudus Selayang Pandang (1995:92) menyebut Nitisemito "mempergunakan selebaran lewat udara dengan menyewa kapal terbang jenis Fokker pakai baling-baling seharga 150-250 gulden."

Pemikiran yang maju dari Nitisemito tak hanya dalam memasarkan produk, tapi membangun perusahaannya. 

Dia mengarahkan perusahaannya menjadi perusahaan modern. 

Di tengah kejayaannya, ketika Hindia Belanda terjangkit depresi ekonomi dunia, pemerintah kolonial menaikkan pajak perusahaannya hingga mencapai 350 ribu gulden.

Perusahaan Nitisemito pernah dituduh menggelapkan pajak sebesar 160 ribu gulden. 

Koran Nieuwsblad voor Sumatra (27/11/1939), perusahaannya berhutang pajak 75 ribu Gulden. 

Badai penggelapan pajak dan kenaikan pajak itu dilaluinya.

Perang Dunia II membuat bisnis Nitisemito dalam bahaya. 

Setelah tentara Jepang menduduki Indonesia, bisnis lesu. 

Di zaman Jepang, seperti disebut Orang Indonesia Terkemoeka di Djawa (1944:257), Nitisemito bekerja sebagai pedagang kretek dan menyewakan sewa rumah.

Berita Terkait