Eps 2, Raja Otomotif RI: Kisah Indomobil Jatuh ke Tangan Om Liem

Rabu, 23 Februari 2022 05:43 Soebronto Laras Atang Latif Lauw Tjin Ho PT Astra International Tbk Raja Mobil RI industri otomotif
Eps 2, Raja Otomotif RI: Kisah Indomobil Jatuh ke Tangan Om Liem
Eps 2, Raja Otomotif RI: Kisah Indomobil Jatuh ke Tangan Om Liem

"Pada waktu itu kami diminta mengambil alih," aku Soebronto Laras dalam Soebronto Laras Meretas Dunia Otomotif Indonesia (2005:99). 

Yonto ragu karena utang mencapai miliaran rupiah (yang sangat besar untuk ukuran zaman itu), tapi Atang malah bersemangat untuk mengambil alih dan memberi pelajaran pada Yonto yang lebih muda darinya.

"Bego lu, kamu tahu nggak perusahaan ini seperti gajah dan gajah mati masih meninggalkan gading. Lu anggap aja ini gajah. Ambil! Lu jadiin bangkai kan juga masih ada harganya. Gampang kan?" kata Atang Latif.

Yonto pun disuruh memimpin perusahaan bermasalah yang belakangan dikenal sebagai Indomobil itu.

Yonto pun jadi sering berhubungan dengan Osamu Suzuki pemimpin Suzuki di Jepang. 

Produksi perakitan pun berjalan dan disusul dengan distribusinya. 

Fokus awal perusahaan itu adalah menjual sepeda motor terlebih dahulu.

Pada 1980-an, dalam rangka memasarkan produk sepeda motor Suzuki, perusahaan kerap mengadakan balap motorcross di beberapa daerah.

Memasarkan sepeda motor di luar merek Honda bukan hal gampang. Soebronto Laras mengaku bahwa penjualan sepeda motor di Indonesia sangat didominasi Honda sebagai raja 4 tak kala  itu. 

Untuk pasar 2 tak, Suzuki harus berbagi dengan Yamaha, Kawasaki dan Vespa.

Setelah penjualan sepeda motor berjalan, maka terpikir untuk menjual mobil dalam besar di pasaran Indonesia. 

Meski saingannya adalah Mitsubishi dan Toyota sangat sulit dilawan di pasaran Indonesia. 

Mula-mula Yonto dan perusahaan menawarkan carry ST-100 ke pasaran. Hasil awalnya buruk. 

Berita Terkait