Eps 1, Raja Batu Bara RI: Boy Thohir Pegang 'Raksasa' Batu Bara RI

Kamis, 31 Maret 2022 08:31 Boy Thohir Garibaldi Thohir raja batu bara raja batu bara RI Erick Thohir orang terkaya di Indonesia batu bara
Eps 1, Raja Batu Bara RI: Boy Thohir Pegang 'Raksasa' Batu Bara RI
Eps 1, Raja Batu Bara RI: Boy Thohir Pegang 'Raksasa' Batu Bara RI

ILUSTRASI Garibaldi Thohir alias Boy Thohir (Forbes)

YUKBIZ.COM - Pengusaha-pengusaha Indonesia banyak yang sukses dari bisnis batu bara. 

Salah satu yang menonjol adalah Garibaldi Thohir alias Boy Thohir. 

Proses Boy Thohir terjun jadi pengusaha batu bara melalui proses panjang, termasuk dari perjalanannya dari Astra.

Astra International tak hanya membuat William Soeryadjaya menjadi kaya, tapi juga mendidik beberapa profesional yang bekerja di dalamnya menjadi pengusaha besar. 

Teddy Rachmat, keponakan William Soeryadjaya dan juga Teddy Thohir di antara mantan pegawai Astra yang berhasil dalam bidang usahanya sendiri setelah dari Astra.

Sebelum di Astra, Teddy Thohir alias Mochamad Thohir bin Abdul Halik yang kelahiran 1935 itu, pernah bekerja di Union Carbide. 

Teguh Sri Pambudi dan Harmanto Edy Djatmiko dalam Man of Honor: Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya (2012:87) menyebut Teddy pernah memimpin pabrik yang memproduksi baterai Eveready dan mundur setelah seorang kolonel ditempatkan memimpin perusahaan tersebut. 

Selama di Astra, satu persatu anak Teddy, yaitu Garibaldi alias Boy, Rika dan Erick Thohir lahir.

Ketika anak-anaknya itu masih kecil, pada 1978, Teddy Thohir mendirikan PT Trinugraha Thohir (TNT) Group. 

Perusahaan itu beranak banyak anak perusahaan dan belakangan dipimpin oleh Boy Thohir setelah Teddy Thohir mundur dan tutup usia 2016. Sementara itu Erick terlibat dalam Mahaka Group sebelum menjadi Menteri BUMN.

Garibaldi alias Boy termasuk anak mantan karyawan tinggi Astra yang terus berhubungan dengan keluarga pendiri Astra. 

Ekuslie Goestiandi & Berny Gomulya dalam T.P. Rachmat on Excellence (2018:314) menyebut Garibaldi alias Boy bersama Benny Subianto, Edwin Soeryadjaya, Sandiaga Uno dan Teddy Rachmat bergabung dalam mengambil alih Adaro dari pemilik lama pada tahun 2005. 

Berita Terkait