Wow Fantastis! Duit Rp 1.8 Triliun Berputar di Pelosok Desa. Bumdes Bengkalis Miliki Modal Rp 542 Miliar

Selasa, 18 Mei 2021 09:19 Bumdes Bengkalis Miliki Modal Pemkab Bengkalis Dorong Bumdes Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bengkalis Bagus Santoso Wakil Bupati Bengkalis
Wow Fantastis! Duit Rp 1.8 Triliun Berputar di Pelosok Desa. Bumdes Bengkalis Miliki Modal Rp 542 Miliar
Wow Fantastis! Duit Rp 1.8 Triliun Berputar di Pelosok Desa. Bumdes Bengkalis Miliki Modal Rp 542 Miliar

Salah satu contoh keberhasilan yang selama ini dipandang sebelah mata dengan mengembangkan kekuatan ekonomi berbasis sumber daya lokal seperti yang digarap Bumdes di Desa Kuala Alam, Kecamatan Bengkalis.

Bumdes ini bisa memproduksi olahan dari bahan baku ikan lomek 1 ton dari hasil nelayan.

Bumdes Kuala Alam akhirnya dinilai layak mendapat penghargaan sebagai Bumdesa Brilian dan terpilih menjadi salah satu dari 1000  berhak atas program Scale Up yakni memperoleh pendampingan dari Perguruan Tinggi  dalam meingkatkan pendapatan lewat penguatan bisnis dan managemen.

Kolaborasi pendampingan Bumdes dimaksudkan untuk mendorong Bumdes dapat meningkatkan nilai tambah dan membangun jalur distribusi baru. Tahniah semoga berkah

Hanya saja Bumdes Kuala Alam terkendala bahan baku. Peluang ekonomi ini jangan sampai lepas, semua perlu turun tangan dan berikan solusi membantu sarana nelayan agar terpenuhi bahan baku yang dibutuhkan.

Maka diperlukan sentuhan tangan dari berbagai pihak, OPD dan peran swasta dari pembinaan, menagemen pemasaran sampai permodalan.

Contoh Bumdes yang berhasil lainnya adalah  Bumdesa Bangun Bersama desa Sepotong, Bumdesa Jangkang Sejahtera dan Bumdesa Sunggai Meranti. Ketiga desa ini memiliki kekayaan yang fantastis yaitu Sepotong Rp 14.6 miliar, Jangkang Rp 6.5 miliar dan Sungai Meranti Rp 3.7 miliar. 

Hebatnya ketiga Desa ini memiliki kekuatan PADes secara berurutan Rp 4.7 miliar, Rp 9.9 miliar dan Rp 3.5 miliar.

Disamping keberhasilan masih ada juga permasalahan yang tak kalah penting , masih terbelit belitnya birokrasi untuk memperoleh perizinan bagi Bumdesa maupun pelaku UKM. Parahnya lagi meski ada kantor pelayanan satu pintu tapi pada kenyataanya tetap dibuat sulit.

Keluhan disampaikan hampir semua pelaku UKM, bagaimana masyarakat akan bangkit dan gairah membuka usaha.

Faktanya kantor satu pintu itu baru setakat plang nama, fakta yang terjadi disana ada 8 pintu menganga.

Untuk itu kepemimpinan KBS bertekad berikhtiar membuat rumusan solusi agar pelaku UKM mendapatkan pelayanan yang memudahkan untuk usahanya.

Langkah cepat akan dilakukan pertemuan lintas sektor terkait mempermudah proses dan prosedur perizinan ini.

Berita Terkait