Sementara itu, UMKM memiliki kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebanyak 65,46 juta UMKM Indonesia memiliki kontribusi sebesar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Hingga kini, UMKM mampu menyerap 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja yang ada.
Dengan mempertimbangkan besarnya potensi UMKM di dalam negeri tersebut, Kemendag mendorong kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis UMKM melalui empat pilar.
Empat pilar tersebut yakni UMKM yang terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan punya kemauan berkembang..
Beberapa diantaranya; lokapasar (marketplace) yang bersinergi dengan UMKM; ritel dan pemasok modern yang berperan memberikan akses kemitraan; dan lembaga pembiayaan atau perbankan.
Lebih lanjut, pada 2023 Kemendag akan tetap berkomitmen mendorong pelaku usaha di berbagai wilayah melalui berbagai program seperti pemberdayaan toko/warung tradisional, digitalisasi UMKM, dan promosi produk UMKM di pasar ekspor.
Selain itu juga penjajakan bisnis (business matching), pelatihan SDM ekspor, pelatihan pembentukan fasilitator edukasi perdagangan melalui sistem elektronik, serta program pendampingan ekspor. (**)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warung Tradisional Jadi Kekuatan Ekonomi Rakyat, Kemendag Dorong Kemitraan dengan Grosir Modern", Klik untuk baca: https://umkm.kompas.com/read/2023/07/09/115305683/warung-tradisional-jadi-kekuatan-ekonomi-rakyat-kemendag-dorong-kemitraan.