WHO Akhirnya Revisi Imbauannya Yang  Menyesatkan Soal Minyak Sawit Setelah Diprotes Indonesia dan Malaysia

Kamis, 14 Mei 2020 02:24 kampanye negatif WHO revisi imbauan minyak kelapa sawit minyak kelapa sawit aman
WHO Akhirnya Revisi Imbauannya Yang  Menyesatkan Soal Minyak Sawit Setelah Diprotes Indonesia dan Malaysia
WHO Akhirnya Revisi Imbauannya Yang  Menyesatkan Soal Minyak Sawit Setelah Diprotes Indonesia dan Malaysia

Dikutip dari Kontan.co.id, Wakil Menteri Luar Negeri  Mahendra Siregar dalam suratnya kepada WHO menyebutkan organisasi kesehatan dunia tersebut perlu menciptakan perspektif yang seimbang tentang asupan minyak nabati dalam diet sehat khususnya minyak sawit.

Mahendra juga mendesak agar WHO menerapkan prinsip kehati-hatian ketika menerapkan saran yang bersifat umum ke dalam konteks yang bersifat khusus.

Dalam keterangannya, Rabu (13/5), Mahendra menyebutkan, Pemerintah Indonesia sangat prihatin dengan konten materi yang tidak berimbang dan mengesampingkan konsumsi minyak sawit sebagai produk yang layak dikonsumsi selama pandemi.

Karena itu, Mahendra meminta WHO untuk membuat perubahan pada isi publikasi, menerapkan prinsip imparsialitas sebagaimana layaknya Badan PBB, menciptakan perspektif yang lebih seimbang tentang asupan minyak nabati dalam diet sehat khususnya minyak sawit, serta menerapkan prinsip kehati-hatian ketika menerapkan saran yang bersifat umum ke dalam konteks yang bersifat khusus. Dalam surat tersebut, terdapat 7 poin yang mengoreksi artikel WHO.

Sementara itu, Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) dalam suratnya kepada WHO mengklarifikasi bahwa meski  punya kandungan lemak jenuh tinggi, minyak sawit merupakan sumber minyak goreng yang paling banyak digunakan di dunia.

Minyak kelapa sawit aman dikonsumsi karena memiliki komposisi beragam asam lemak yang seimbang dan telah dikonfirmasi oleh banyak studi penelitian ilmiah secara global.

CPOPC berpendapat minyak kelapa sawit adalah sumber tokotrienol yakni suatu bentuk vitamin E yang sangat baik untuk tubuh. Antioksidan ini melindungi sel-sel yang dapat mengurangi risiko masalah kesehatan tertentu seperti penyakit jantung dan kanker.

"Infografis WHO menyesatkan dan tidak akurat. Minyak sawit adalah minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia," tulis CPOPC dalam penjelasan resminya.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun, bersyukur bahwa WHO telah merevisi himbauan negatif dalam infografis tersebut.

BACA JUGA:

Inilah Kisah Sukses Pemuda Jambi: Kumpulkan Rupiah dari Berjualan Thai Tea dengan Merk TEAnol

Catat Kalender Libur Operasional Bank Selama Lebaran. Berikut Daftar Libur Perbankan Selama 2020

“Saat ini palm oil atau minyak sawit tidak ada tertulis lagi. Kalau  minyak kelapa yang semula tertulis sekarang masih tertulis," kata Derom Bangun.

Berita Terkait