Teten Masduki: 73 Persen Anak Muda di Indonesia Ingin jadi Pebisnis, Bukan jadi Pegawai

Selasa, 06 September 2022 04:31 Pertumbuhan UMKM Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM
Teten Masduki: 73 Persen Anak Muda di Indonesia Ingin jadi Pebisnis, Bukan jadi Pegawai
Teten Masduki: 73 Persen Anak Muda di Indonesia Ingin jadi Pebisnis, Bukan jadi Pegawai

"Ini menjadi bahan penting bagi perguruan tinggi untuk meredesain terutama fakultas bisnis dan ekonomi guna menyiapkan entrepreneur. Karena itu perguruan tinggi penting untuk menyiapkan para pelaku UMKM kita yang lebih berkelas," kata Teten.

Dalam waktu bersamaan, KemenKopUKM juga tengah menyiapkan program 1 juta wirausaha mapan baru.

Hal ini dilakukan karena meskipun jumlah UMKM Indonesia mencapai 64 juta lebih, persentase kewirausahaan Indonesia masih rendah atau hanya 3,18 persen.

BACA JUGA:

Meta Luncurkan Akademi Pembelajaran Virtual di Indonesia, Tawaran Menarik

Ini Dia Paket Lengkap Samsung Galaxy Z Fold4 5G. Hadirkan Performa dan Kamera Mutakhir

Targetnya, minimal jumlah persentase kewirausahaan ini dapat mencapai 3,95 persen sampai dengan 4 persen di tahun 2024.

Maka dari itu, Teten merasa perguruan tinggi perlu mengembangkan riset bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan juga memanfaatkan program Matching Fund dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk membuat riset yang hasil dapat dikomersialisasi kepada UMKM.

"Pascapandemi ini kita bukan hanya ingin pulih tapi bertransformasi. Bank Dunia juga sudah mengingatkan kita bahwa Indonesia harus menyiapkan lapangan kerja yang berkualitas," kata Teten.

Sebagai pusat pembelajaran mahasiswa dan pengembangan ilmu, Teten menambahkan bahwa Indonesia dapat menjadikan University of Melbourne sebagai best practice terbaik yang telah menghadirkan Business Innovation Lab yang berfokus pada pengembangan UMKM.

Selain itu, University of Melbourne memiliki pelatihan desain thinking bagi para mahasiswa untuk mengembangkan usahanya mulai dari studi kelayakan bisnis, product development, hingga international shipping atau ekspor yang didukung oleh alumni sebagai mentor.

Dalam rangka memperkuat kolaborasi, KemenKopUKM telah melakukan MoU dengan berbagai universitas guna mengembangkan potensi perkoperasian dan UMKM melalui pendidikan, pendampingan, pemagangan, pengabdian kepada masyarakat, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, serta terus mendorong agar lembaga inkubator di kampus bisa menjadi pengembangan UMKM.

Di tempat yang sama, Rektor Universitas Garut, Abdusy Syakur Amin menuturkan di tengah beragam tantantangan yang terjadi baik di dalam negeri maupun di luar negeri, UMKM harus melakukan penguatan diri agar dapat bertahan dan berkembang.

Berita Terkait