Konsumen biasanya akan kesal jika pesanan makanan lama tiba. Padahal di sisi lain, supir ojek online sedang berusaha menemukan lokasi tempat usaha dan bahkan beresiko tersasar lantaran akses yang sulit.
3. Perhatikan tingkat kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk juga berpengaruh terhadap peluang produk bisa laris manis. Lokasi tempat usaha di tempat yang padat penduduk bisa menjangkau pelanggan yang luas.
Berbisnis di tengah pedesaan dengan di tengah kota tentu akan jelas berbeda secara omzet. Ya, lokasi yang banyak dilalui oleh calon pembeli akan jauh lebih berpotensi akan laris manis.
4. Pertimbangkan target konsumen
Target konsumen adalah pertimbangan lainnya saat memilih tempat usaha. Pelaku UMKM harus jeli membaca target pasar.
Pertama, tentukan siapa konsumen yang akan disasar. Sebagai contoh jika ingin membuka apotik, akan lebih tepat membuka usaha di sekitar perumahan atau rumah sakit.
5. Pertimbangkan biaya membangun dan sewa tempat
Bujet alias dana yang dimiliki juga menjadi pertimbangan saat menentukan usaha. Rencanakan bujet yang ingin dialokasikan untuk tempat usaha.
Jangan sampai biasa yang ditentukan untuk tempat usaha melampaui bujet. Lakukan riset terkait kebutuhan biaya untuk membangun tempat usaha.
Jika membangun tempat usaha, nantinya bangunan usaha menjadi milik sendiri dan bisa disewakan jika tak lagi membuahkan keuntungan. Namun, mendirikan bangunan membutuhkan biaya besar dan berbeda dengan biaya sewa.
Pilihan untuk membangun atau menyewa tempat usaha perlu dipertimbangkan sesuai jenis usaha.
6. Petakan lokasi kompetitor bisnis