Satu Kapal Hendaklah Satu Nakhoda, Supaya Laju ke Depan Makin Cepat, Tujuan Bisa Diraih
Pernahkah Anda membayangkan di satu perusahaan ada dua orang Direktur Utama (dirut)? Itu ibaratnya satu kapal yang dinakhodai dua orang.
Akibatnya fatal. Semua karyawan yang ada di perusahaan itu pasti bingung. Ada yang ragu-ragu untuk bertindak. Khawatir salah dan ada yang menyalahkannya. Kinerjanya pasti tidak optimal.
Siapa yang rugi? Semuanya mengalami kerugian. Mulai dari pemegang saham, manajemen, karyawan, mitra usaha termasuk konsumennya. Dampaknya fatal sekali.
Satu perusahaan dua dirut. Kedengarannya aneh. Tapi benar-benar terjadi. Hari-hari ini hal itu sedang terjadi di salah satu perusahaan besar di Indonesia.
Bisa ditebak, kinerja perusahaan itu pasti terus-menerus menurun bahkan drastis sekali. Para karyawan yg seharusnya fokus pada pekerjaan masing-masing, konsentrasinya terpecah. Mereka bingung.
BACA JUGA:
* Gebyar UKM Juara Kota Bogor dan Agribisnis Festival 2019 Dimeriahkan 100 UKM
* IKM Tamadun Riau Tawarkan Kerajinan Khas nan Menarik. Tengok Yuk
Suasana di kantor pasti tidak kondusif. Saling mencurigai. Apalagi kalau antarpihak yang bertikai memiliki "orang-orangnya" yang jadi pegawai. Mereka saling mengintai untuk menjatuhkan kelompok yang tidak sejalan dengan mereka.
Komunikasi internalnya jadi terganggu. Dampaknya adalah ke eksternal yang pasti mengalami pelayanan yang buruk. Kompetitornya mendapat keuntungan besar atas kejadian tersebut.
Kuncinya pada Komunikasi
Kenapa itu bisa terjadi? Pihak terkait terutama pemegang saham lebih mengutamakan egonya daripada logika. Tidak akan ada asap jika ngga ada api. Hal yang sama terjadi di perusahaan itu. Jika tidak ada penyebabnya, kekisruhan itu tentunya tidak terjadi.