Ketika Oei Wie Gwan dan keluarganya sibuk dengan rokok, Liem Sioe Liong kemudian melanglang buana hingga ke Jakarta dan pelan-pelan membangun Salim Group yang bisnisnya bermacam-macam.
Djarum yang dikenal karena rokoknya kemudian diteruskan anak Oei Wie Gwan (Robert Budi dan Michel Bambang) menjadi besar, belakangan bisnisnya merambah ke elektronika (Polytron), perkebunan (HPI Argo), pusat perbelanjaan (Grand Indonesia), perdagangan elektronik (Blibli), agen perjalanan daring (tiket.com) dan perbankan (BCA).
BCA dari awal sejarahnya milik keluarga Liem, namun benturan sejarah pasca membuat BCA terpental masuk ke BPPN.
BCA tidak kembali ke tangan keluarga Liem, dan keluarga Hartono (keturunan Oei Wie Gwan) akhirnya membeli saham BCA. Meski Liem Sioe Liong dan Oei Wie Gwan dulu saling mengenal waktu di Kudus, menurut Borsuk dan Chng, "tetapi anak-anak mereka tidak dekat."
Ketika dalam masa kepemilikan keluarga Hartono, BCA berkembang dengan baik dan membawa hoki bagi keluarga Hartono.
BACA JUGA: Menteri Investasi Paparkan Alasan Presiden Jokowi Larang Ekspor CPO dan Minyak Goreng
BACA JUGA: DPD Asperapi Riau Taja Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim
BACA JUGA: SERI Harta Karun Emas Yamasitha yang Gagal Dibawa Kabur
TONTON VIDEO MOTIVASI Si Dia Hanya Jadi Boneka