Rekomendasi Saham saat Harga Batu Bara Meroket, Ini yang Cocok Dilirik

Sabtu, 25 September 2021 04:21 zona hijau emiten harga saham batu bara
Rekomendasi Saham saat Harga Batu Bara Meroket, Ini yang Cocok Dilirik
Rekomendasi Saham saat Harga Batu Bara Meroket, Ini yang Cocok Dilirik

ILUSTRASI Angkutan batu bara berbasis rel di Sumatra Selatan. (ptba.co.id)

YUKBIZ.COM, JAKARTA - Harga batu bara terus melesat, dalam setahun harganya naik 240 persen lebih. 

Hal ini cukup bikin saham para emiten produsennya bisa bergerak di zona hijau. 

Mengutip Bloomberg, harga batu bara Newcastle pada perdagangan Jumat (24/9/2021) pukul 18.45 WIB tercatat naik 5,40 poin atau 2,99 persen menembus US$185 per metrik ton. 

Dari sisi lonjakan harga, Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada melihat kenaikan harga umumnya menjadi sentimen positif bagi harga saham batu bara. 

“Karena kalau kita lihat pelaku pasar biasanya suka menghubung-hubungkan sesuatu. Ketika mereka melihat di pasar komoditas global harga batu bara lagi naik, besoknya saham tambang batu bara langsung mengalami kenaikan. Itu secara sentimen berpengaruh,” kata dia. 

Namun, secara real kenaikan harga batu bara tidak bisa langsung berdampak pada kinerja perusahaan. 

“Karena kan batu bara punya harga acuan dan kontrak jangka panjang, kalau ada pabrik batu bara kemudian ada kerja sama kontrak dengan suatu pihak pengguna, harga yang digunakan itu kan harga kesepakatan, bukan harga pasar yang fluktuatif. Tapi secara sentimen akan ada pengaruhnya,” imbuhnya. 

Adapun, Reza merekomendasikan saham sejumlah emiten batu bara, yakni ADRO, ITMG, PTRO, dan PTBA. 

Pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (24/9/2021) harga saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mencatatkan kenaikan 85 poin atau 6,01 persen ke 1.500. 

Reza menargetkan harganya bisa sampai ke 1.700. 

Kemudian, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) hari ini parkir di zona merah, turun 275 poin atau 1,47 persen ke 18.450. 

Reza menargetkan harga saham ITMG ke depan bisa mencapai 22.000. 

Berita Terkait