Presiden Jokowi Buka-bukaan Penghiliran Jadi Prioritas Investasi, Jadi Peluang Riau

Jum'at, 27 Januari 2023 07:20 Presiden Joko Widodo investasi di Riau investasi
Presiden Jokowi Buka-bukaan Penghiliran Jadi Prioritas Investasi, Jadi Peluang Riau
Presiden Jokowi Buka-bukaan Penghiliran Jadi Prioritas Investasi, Jadi Peluang Riau

investasi detik tim infografis fuad hasim.jpeg

YUKBIZ.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan program penghiliran sumber daya alam (SDA) bakal menjadi prioritas investasi pemerintah berikutnya untuk segera beralih pada ekonomi berkelanjutan di masa mendatang. 

Komitmen itu disampaikan Jokowi saat membuka Acara Saratoga Investment Summit, Jakarta, Kamis (26/1/2023). 

“Hilirisasi sumber daya alam merupakan salah satu prioritas investasi kita untuk menyambut ekonomi baru masa depan,” katanya. 

Fokus investasi pada penghiliran tersebut diharapkan Jokowi dapat meningkatkan peran Indonesia di dalam proses transisi energi. 

Dengan demikian, dia mengatakan, Indonesia dapat ikut berpartisipasi cukup besar untuk menurunkan emisi karbon global mendatang.

“Meskipun muncul berbagai tantangan dalam hilirisasi sumber daya alam kita, kita tetap tegap berdiri, kita tidak akan pernah goyah oleh tekanan-tekanan,” tuturnya.  

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memperkirakan nilai investasi penghiliran dapat mencapai US$545,3 miliar yang dihasilkan dari 8 sektor prioritas.  

Mengacu pada Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis Indonesia Tahun 2023 – 2035, 8 sektor prioritas itu adalah mineral dan batubara, minyak dan gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, serta kehutanan.  

“Ini adalah angka yang tidak sedikit, ini angka yang fantastis. Tapi ini adalah salah satu syarat untuk negara kita bisa lepas dari negara berkembang menjadi negara maju,” ujarnya dalam konferensi pers Hilirisasi Kunci Investasi dan Tantangan Investasi 2023, Selasa (17/1/2023). 

Perkiraan total nilai investasi dari 8 sektor tersebut, perinciannya, mineral dan batubara mencapai US$427,1 miliar, minyak dan gas bumi senilai US$67,6 miliar. 

Selanjutnya, sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kelautan memiliki proyeksi nilai investasi sebesar US$50,6 miliar. 

Menurut Bahlil, tidak ada cara lain untuk mendongkrak pertumbuhan investasi dan menciptakan lapangan kerja secara berkualitas, selain berfokus pada hilirisasi. 

Berita Terkait