PalmCo Harap Dorong Peremajaan Kelapa Sawit Petani Riau

Jum'at, 07 Juli 2023 06:18 YUKBIZ.COM kelapa sawit Riau petani sawit Indonesia
PalmCo Harap Dorong Peremajaan Kelapa Sawit Petani Riau
PalmCo Harap Dorong Peremajaan Kelapa Sawit Petani Riau

ILUSTRASI petani kelapa sawit

PEKANBARU, YUKBIZ.COM - Para petani mitra PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) yang sukses mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Provinsi Riau menyambut baik rencana integrasi sejumlah anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero menjadi Sub Holding PalmCo.  

Mereka menilai pembentukan PalmCo akan memberikan dampak positif bagi para petani, terutama dalam upaya mengakselerasi peremajaan sawit juga memperkuat kemitraan yang selama ini telah terjalin apik.  

Setyono, salah satu petani yang telah bermitra dengan PTPN V selama lebih dari 30 tahun mengatakan bahwa sejauh ini kemitraan dengan perusahaan yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning tersebut telah berjalan dengan sangat baik dan menjadi bagian dari penggerak utama ekonomi para petani.  

Bahkan, ia mengakui dalam empat tahun terakhir, kemitraan itu kian erat dengan beragam program yang diusung perusahaan, terutama untuk meremajakan sawit renta milik para petani plasma. 

"Kemitraan yang berjalan dengan satu anak perusahaan itu sudah sangat baik. Bahkan, sejak empat tahun terakhir di bawah kepimpinan Pak Jatmiko, PTPN V terus melakukan beragam terobosan untuk meningkatkan kemitraan. Tentu, jika penggabungan itu dilaksanakan, PalmCo akan semakin kuat dan kami percaya akan membawa kebaikan kepada petani," ujarnya Kamis (6/7/2023).  

Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan Nusantara III Persero saat ini tengah berupaya membentuk dua sub holding baru yakni Palm Co dan Supporting Co, setelah sebelumnya sukses membentuk Sugar Co.  

Palm Co sendiri merupakan gabungan dari sejumlah anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero, PTPN III dan PTPN IV Provinsi Sumatra Utara, PTPN V Riau, PTPN VI Jambi, serta PTPN XIII Kalimantan. Selanjutnya, Palm Co akan fokus mengelola perkebunan sawit, seperti halnya Sugar Co komoditas tebu. 

Sementara Supporting Co akan menjadi perusahaan pengelola aset dan aneka tanaman.  Untuk itu, Setyono yang juga ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) tersebut menilai dengan pembentukan Palm Co akan menjadikan petani sawit sebagai mitra utama perusahaan, sehingga perhatian kepada petani kepala sawit diyakini juga akan meningkat.  

Apalagi, kata dia, ketika Palm Co akan menjadi perusahaan dengan skala bisnis lebih besar maka akan berdampak lurus dengan peningkatan pasokan bahan baku, sehingga nantinya bahan baku tersebut tidak hanya berasal dari petani plasma, namun juga swadaya.  

"Ini adalah poin pentingnya, bahwa Palm Co nantinya akan membutuhkan pasokan bahan baku dengan rantai yang jelas, maka petani sawit, tidak hanya plasma, namun juga swadaya akan kebagian rezeki," tuturnya. 

Meski begitu, Setyono mengingatkan agar perusahaan nantinya dapat terus melanjutkan edukasi kepada para petani terkait pentingnya pelaksanaan budidaya perkebunan sawit lestari.  

Petani yang teredukasi dengan baik, paparnya lagi, akan berperan juga dalam memastikan ketersediaan bahan baku, baik dari sisi kualitas maupun kepastian produksi. 

Berita Terkait