Nissan Tutup Pabriknya di Indonesia. Kenapa? Ini Alasannya

Jum'at, 29 Mei 2020 08:47 Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Nissan Tutup Pabriknya di Indonesia Nissan tutup
Nissan Tutup Pabriknya di Indonesia. Kenapa? Ini Alasannya
Nissan Tutup Pabriknya di Indonesia. Kenapa? Ini Alasannya


Pengumuman penutupan pabrik disampaikan Makoto Uchida, Chief Executive Officer (CEO) Nissan Motor dalam pernyataan tertulis di Jepang Kamis, (28/5). Nissan berkonsentrasi pada pabrik di Thailand sebagai basis produksi tunggal di ASEAN

YUKBIZ, JAKARTA - Indonesia kehilangan satu pabrik otomotif lagi. Setelah menghentikan produksi mobil merek Datsun di Indonesia menjelang akhir tahun 2019 lalu, Nissan Motor kembali bikin keputusan yang membuat berat bisnis otomotif di Indonesia.

Secara mengejutkan, perusahaan otomotf dari Jepang ini memutuskan untuk menutup pabrik perakitan mobil Nissan di Indonesia.

Pengumuman penutupan pabrik disampaikan langsung oleh Makoto Uchida, Chief Executive Officer (CEO) Nissan Motor dalam pernyataan tertulis di Jepang Kamis, (28/5).

“Nissan berkonsentrasi pada pabrik di Thailand sebagai basis produksi tunggal di ASEAN,” kata Uchida dikutip dari kontan.co.id.
Keputusan Nissan Motor ini tentu memiliki alasan yang masuk akal. Mengingat penjualan mobil di Indonesia tidak mengalami kenaikan beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA:

* 7 Pertanyaan dan Hal Penting Yang Muncul Terkait Dengan Kondisi New Normal

* Penggunaan Platform Digital Meningkat Saat Pandemi Covid-19, Gojek Pastikan Keamanan Sistem Tetap Terjaga

Justru sebaliknya, tiga bulan belakangan penjualan mobil mengalami terjun bebas akibat wabah covid-19.

Dari angka penjualan Nissan juga tak juga menunjukkan performa menggembirakan belakangan ini.

Meski telah mendapatkan support dari Mitsubishi untuk produksi produk bersama kendaraan multi purpose vehicle (MPV), namun tak mampu menggenjot penjualan Nissan secara signifikan.

Lebih lanjut Uchida dalam pernyataannya menyebutkan, penghentian produksi di Indonesia dilakukan dalam rangka transformasi bisnis yang kini sedang diterapkan.

“Kami ingin memastikan pertumbuhan yang stabil, dan berkonsentrasi pada kompetensi dan meningkatkan kualitas bisnis kami,” katanya.

Ditambahkannya, Nissan akan melakukan pengetatan keuangan agar bisa mengembalikan performa bisnis yang menguntungkan.

Berita Terkait