Menyongsong Tren Pariwiisata, Solo Bakal Makin Kembangkan Kampung Wisata

UnKnown, 04 Oktober 2020 03:18 Pariwisata Kota Surakarta Kampung Wisata Tren Pariwiisata
Menyongsong Tren Pariwiisata, Solo Bakal Makin Kembangkan Kampung Wisata
Menyongsong Tren Pariwiisata, Solo Bakal Makin Kembangkan Kampung Wisata

Kampung Batik Solo - Para pengrajin batik tengah membuat batik di Kampung Batik Kauman, Surakarta, Jawa Tengah.(foto: https://pariwisatasolo.surakarta.go.id/)

 

YUKBIZ.COM, SOLO – Wisata natural, berbasis kehidupan kampung dan pedesaan, di masa mendatang, sepertinya bakal menjadi trend.

Di wilayah Jawa Tengah, terutama Solo, misalnya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta tengah berusaha mengembangkan kampung wisata.

“Dasar kami adalah budaya. Kami akan membangun dan memperbaiki kawasan-kawasan, termasuk kampung wisata semacam Laweyan dan Kauman,” kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (3/10/2020).

BACA JUGA:

Inilah 3 Mobil Produk Lokal Suzuki Dongkrak Pasar Saat Pandemi  

Inilah 5 Merek Penguasa Pasar Smartphone Indonesia di Kuartal II. Siapa Saja Mereka?

Menurut Hasta, upaya itu tertera dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta Tahun 2016-2021.

Melalui Perda tersebut, Pemkot Surakarta memiliki sejumlah kawasan pariwisata yang akan dikembangkan fasilitasnya guna menyesuaikan dengan visi kota tersebut, yakni Kota Budaya, Mandiri, Maju, dan Sejahtera.

“Surakarta akan mengembangkan kampung-kampung tematik, seperti Kampung Permata. Di sana, banyak orang membuat batu permata. Lalu Kampung Blangkon dan Kampung Kok untuk bulu tangkis,” ujar Hasta.

Mengutip situs resmi Pemkot Surakarta, Kampung Permata merupakan destinasi wisata alternatif yang lokasinya tidak jauh dari Kampung Batik Kauman.

Sebelum diresimkan sebagai Kampung Permata, kawasan tersebut dikenal sebagai Kampung Jayengan yang sebagian besar permukimnya adalah pengrajin permata asal Martapura. Mereka sudah menetap di sana sejak awal abad ke-20.

Berita Terkait