Tidak hanya itu, kawasan tersebut mencakup kawasan heritage yakni kawasan Keraton Kasunanan, serta Kampung Batik Kauman yang merupakan pusat batik tertua di Surakarta.
BACA JUGA:
* Marketplace Topstore Janjikan Ubah Belanja Rutin Jadi Sumber Penghasilan
* Milenial Jadi Investor Terbesar Bitcoin Ketika Pandemi Corona Merebak
“Kita punya banyak rencana kawasan seperti kawasan Pasar Gede, Balekambang, dan Laweyan. Kita sepakat dalam Perda akan membangun beberapa kawasan destinasi wisata,” tutur Hasta.
Taman Balekambang dan Kampung Batik Laweyan termasuk dalam area barat daya Kota Surakarta yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Laweyan dan Banjarsari.
Sama seperti kawasan selatan Surakarta, kawasan barat daya Surakarta juga ditetapkan dan difungsikan untuk kegiatan pariwisata dan industri kreatif. Kendati demikian, kawasan tersebut juga difokuskan pada kegiatan olahraga melalui Gelora Manahan, juga atraksi budaya dan kuliner melalui Taman Balekambang.
Sementara untuk Pasar Gede, pasar yang termasuk dalam kawasan bersejarah dan dianggap memiliki peluang untuk menjadi Kota Surakarta terletak di pusat Kota Surakarta.
Kawasan pusat kota difokuskan pada kegiatan perdagangan, jasa, juga pariwisata budaya melalui Pasar Gede, Benteng Vastenburg, dan Keraton Mangkunegaran.
“Solo paling ramai wisata budaya dan tradisi. Ini akan terus dikembangkan,” pungkas Hasta.(**)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pariwisata Solo Bakal Makin Kembangkan Kampung Wisata", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2020/10/04/070700827/pariwisata-solo-bakal-makin-kembangkan-kampung-wisata?page=all#page2
Menyongsong Tren Pariwiisata, Solo Bakal Makin Kembangkan Kampung Wisata