Mengintip Komoditas Gambir di Provinsi Tetangga yang Masih Diminati Petani

Senin, 11 September 2023 07:14 YUKBIZ.COM komoditas Riau inspirasi bisnis
Mengintip Komoditas Gambir di Provinsi Tetangga yang Masih Diminati Petani
Mengintip Komoditas Gambir di Provinsi Tetangga yang Masih Diminati Petani

 

ILUSTRASI

Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatra Barat mencatat aktivitas perkebunan gambir di wilayah itu menunjukan tren yang positif seiring membaiknya harga.

Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar Febrina Tri Susila Putri mengatakan komoditas gambir merupakan komoditas spesifik lokal dan unggulan daerah Sumbar. Sehingga usaha tani gambir merupakan salah satu mata pencaharian untuk meningkatkan pendapatan petani.

"Biasanya harga gambir di Sumbar terbilang rendah, yakni berkisar Rp15.000 hingga Rp25.000 per kilogram. Gambir yang dijual itu dalam bentuk getah gambir kering," katanya, Kamis (7/9/2023).

Dia menyebutkan melihat pada awal Agustus harga cenderung meningkat menjadi mencapai Rp80.000 per kilogram.

Namun kondisi harga seperti tidak bertahan lama, karena memasuki bulan September ini harga kembali turun.

Kendati demikian, Rina melihat secara umum komoditas gambir masih terbilang baik dan masih diminati oleh petani di Sumbar.

Menurutnya berdasarkan angka yang diambil dari statistik perkebunan tahun 2021 dan 2022, untuk luas tanaman gambir ini sedikit mengalami peningkatan luas yaitu dari 28.487 ha pada tahun 2021 meningkat menjadi 28.539 ha pada tahun 2022.

Begitu pun untuk produksi juga meningkat yaitu dari 13.970 ton tahun 2021 menjadi 15.834 ton gambir kering pada tahun 2022.

"Secara data yang kita lihat di Statistik perkebunan untuk pertanaman gambir rakyat ini sedikit mengalami fluktuasi untuk luas lahan dan produksi yaitu mulai dari tahun 2018 sampai 2022," ujarnya.

Rina menjelaskan untuk tahun 2018 itu, dari luas lahan 29.433 ha mampu memproduksi 7.574 ton per tahunnya.

Lalu di tahun 2019 kendati luas lahan sedikit menurun yakni 28.016 ha tapi produksi meningkat menjadi 7.582 ton per tahunnya.

Berita Terkait