Tetapi ia menyadari, tak bisa terus-menerus mengandalkan uang tabungannya. Harus melakukan sesuatu supaya sustainable.
"Modal yang digunakan kan terus berkembang, dari kecil lalu semakin besar, tergantung produk yang dibuat. Untuk memproduksi lebih banyak barang juga membutuhkan uang," jelasnya.
Karena itu, ia berpikir untuk menjual hasil kreasi dari kresek, agar ada pemasukan untuk membayar para pengrajin.
"Hasil dari penjualan kreasi kresek ini sudah lumayan, bisa mengembalikan modal yang diambil dari tabungan, meski tak seluruhnya, karena uangnya diputar terus agar lebih banyak pengrajin yang bisa direkrut," tutur Lila. Dengan merek Kresek Project, Lila melakukan promosi dengan mengikuti bazar dan pameran, agar pembeli bisa melihat langsung produk yang ditawarkan.
Selain itu, promosi melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook juga dilakukan. (Kompas.com)
BACA JUGA: 9 Fitur Baru Google di Android, Peredam Bising Meeting Google Keep Dll
BACA JUGA: Yamaha Buktikan Gaya Riding Berkelas Bersama Grand Filano Hybrid-Connected di Pulau Seribu Pura