Mampet Karena Covid-19? 4 Kisah Sukses di Tengah Pandemi Ini Mungkin Bisa Jadi Inspirasi. Ternak Cacing hingga Jual Janda Bolong

Sabtu, 17 Oktober 2020 02:01 Pandemi virus corona Ternak Cacing hingga Jual Janda Bolong Kisah Sukses di Tengah Pandemi
Mampet Karena Covid-19? 4 Kisah Sukses di Tengah Pandemi Ini Mungkin Bisa Jadi Inspirasi. Ternak Cacing hingga Jual Janda Bolong
Mampet Karena Covid-19? 4 Kisah Sukses di Tengah Pandemi Ini Mungkin Bisa Jadi Inspirasi. Ternak Cacing hingga Jual Janda Bolong

BACA JUGA:

Peluang Bagi UKM: Konsumsi Terus Meningkat, Bisnis Peternakan Ayam Masih Menjanjikan

Pembalap Top Yamaha Valentino Rossi Positif Covid-19. Ini Pengakuannya 

Ia pun mantap memilih beternak cacing tanah lantaran kesulitan mencari kerja di perusahaan.

Rian kali pertama memulai bisnisnya pada Juli 2020 dengan modal Rp 35 juta. Uang itu ia peroleh dari tabungan serta utang. Ia lalu membuat kolam cacing tanah di belakang rumah, menyiapkan oven pengering cacing serta membeli dua kuintal bibit.

Beternak cacing, kata Rian, cukup mudah. Ia hanya perlu menyirami air serta memberi ampas tahu. Rian menuturkan, cacing tanah bisa kawin, bertelur sendiri serta tidak mudah sakit.

Cacing tersebut dipanen dua pekan sekali. Sekali panen, 36 kilogram cacing basah bisa dikumpulkannya.

"Untuk dijual di pasaran cacing yang dijual harus kering. Kalau panen 36 cacing basah maka bila dikeringkan menjadi enam kilogram,” ujar Rian.

Cacing lumbricus kering dijual dengan harga Rp 500.000 per kilogram. Artinya, jika sebulan dia panen 72 kilogram cacing basah atau 12 kilogram kering, maka bisa meraup omzet Rp 6.000.000.

Selama ini Rian banyak memasok perusahaan jamu, karena cacing dianggap sebagai obat.

“Biasanya warga membeli untuk mengobati sakit maag , tipus, hingga melancarkan peredaran darah,” kata Rian.

BACA JUGA:

Tanoto Foundation: Pemda Bisa Replikasi Program Pintar untuk Tingkatkan Literasi Siswa

Berita Terkait