Kisah Sukses UMKM Mie Sagu Meranti Naik Kelas dan Terbang Jauh ke Belanda

UnKnown, 22 Januari 2023 01:51 kisah sukses Mie Sagu UMKM Indonesia inspirasi bisnis UMKM Riau
Kisah Sukses UMKM Mie Sagu Meranti Naik Kelas dan Terbang Jauh ke Belanda
Kisah Sukses UMKM Mie Sagu Meranti Naik Kelas dan Terbang Jauh ke Belanda

ILUSTRASI Mie sagu instan Boedjang, asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Usaha mie sagu instan ini sudah naik kelas, dan terbang melintasi benua tepatnya ke negara Belanda. (Istimewa)

YUKBIZ.COM, PEKANBARU-Dimulai dari usaha kecil dengan cara menitipkan ke warung-warung, mie sagu instan asal Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau, dengan merek Boedjang semakin dikenal luas oleh masyarakat tidak hanya di Provinsi Riau dan daerah lainnya di Tanah Air, produk ini naik kelas sampai terbang jauh melintasi benua hingga ke negeri kincir angin Belanda. 

Praptini, pemilik usaha mie sagu Boedjang menceritakan perjuangannya merintis usaha mie instan berbahan dasar sagu tersebut sejak 2018 silam.

"Awalnya dari usaha kecil menitipkan mie sagu ke warung-warung. Kemudian sejak pandemi covid-19 di awal 2020, kami melihat ada peluang dengan memanfaatkan media digital mulai dari media sosial dan kami juga mulai buka toko online, sejak saat itulah saya mulai menggunakan merek Mie Sagu Boedjang," ujarnya Jumat (20/1/2023). 

Untuk memulai usaha, selain menyiapkan produk yang akan dipasarkan tentunya membutuhkan modal kerja, dan keperluan pendanaan itu sudah didapatkan Praptini dengan dukungan dari Bank BRI, yaitu pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Mie sagu instan Boedjang dijual dalam kemasan dengan harga Rp15.000 pada awal peluncurannya, dan kini sudah naik ke Rp17.000 untuk di Meranti, dan Rp19.000 untuk di Kota Pekanbaru, Riau. 

Dia mengakui perkembangan dunia digital serta ditambah adanya pandemi covid, berdampak besar terhadap bisnis mie sagu instan yang digelutinya.

Permintaan datang dari berbagai daerah di luar Kota Selatpanjang, ibukota Kepulauan Meranti seperti dari Pekanbaru, serta kota-kota lainnya di Indonesia. 

Untuk memudahkan pelanggan mendapatkan mie sagu Boedjang di Pekanbaru, pihaknya mulai menyiapkan lokasi penyimpanan stok, serta membuka lapak makan mie sagu siap santap yang berlokasi di Jalan WR Supratman, dekat Polda Riau, Jalan Pattimura Pekanbaru. 

Kini setiap bulannya produksi mie sagu Boedjang sudah mencapai 1.000 sampai 1.500 bungkus, dan diyakini angkanya bakal terus menanjak seiring bertambahnya peminat dari masyarakat luas. 

Selain mendongkrak produksi, pihaknya juga terus meningkatkan kualitas mie sagu yang dihasilkan. 

Misalnya dari sebelumnya mie kemasan itu hanya tahan selama 2,5 bulan, kini setelah menggunakan sistem vacum bisa bertahan lebih lama hingga 5 bulan, dan bumbu mienya tetap dipertahankan tanpa bahan pengawet.

Praptini mengakui perkembangan bisnis mie sagu instan itu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari Bank BRI, pemda, hingga Roemah BUMN. 

Berita Terkait