Kisah Inspiratif UMKM Limbah Kain Perca, Katarina dan Penghasilan Rp 400 Juta Per Bulan

Selasa, 02 Agustus 2022 04:44 UMKM limbah kain perca limbah kain perca UMKM di Riau UMKM kisah inspiratif
Kisah Inspiratif UMKM Limbah Kain Perca, Katarina dan Penghasilan Rp 400 Juta Per Bulan
Kisah Inspiratif UMKM Limbah Kain Perca, Katarina dan Penghasilan Rp 400 Juta Per Bulan

Produk tas D Recy pun bertambah. Katarina memperbanyak jenis tas antara lain sling bag, tas jinjing, totebag, mini bag, clutch, dan ransel. Selain produk tas kain perca, Katarina juga memproduksi masker dan sepatu kain perca.

"Saya membanderol tas dengan harga mulai Rp 80 ribu- Rp 350 ribu. Kami menerima permintaan desain atau model tas yang diinginkan pembeli," ujar Katarina.

Banyaknya model tas dan desain modis itu sukses memikat pembeli daari sejumlah daerah di Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Bali. Katarina pun bahkan bisa bisa meraup untung Rp 400 juta dalam setahun. Tas D Recy pun menembus pasar ekspor.

Produknya bisa masuk pasar Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Dua di antara negara Eropa tujuan ekspor tas trendi buatan Katarina adalah Swedia dan Belanda.

"Ada pula pembeli mancanegara, antara lain Malaysia, Korea Selatan, Filiphina, Swedia, Belanda, dan Amerika. Mereka membeli tas kain perca D Recy saat melakukan kunjungan di Kota Probolinggo," urainya.

Berdayakan ibu-ibu 

Sedari awal, Katarina punya semangat pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan tersebut dilakukan dengan membuka lapangan kerja, terutama bagi ibu-ibu di kampungnya. Apalagi, permintaan produk D Recy semakin meningkat.

Untuk memenuhi permintaan, Katarina memberdayakan emak-emak di sekitar kampung. Ada empat emak-emak yang membantunya memproduksi kerajinan kain perca.

Jika pesanannya melimpah, dia bakal menambah jumlah karyawan hingga puluhan orang.

"Sesuai namanya Griya Srikandi, 90 persen karyawan didominasi perempuan," tambah Katarina.

Sementara, Endang (42) warga Triwung Lor, Kademangan, Kota Probolinggo menyebut sudah bekerja selama empat tahun di Griya Srikandi.

Dia bekerja sebagai penjahit kerajinan kain perca. Endang sudah memiliki keterampilan menjahit sejak kecil.

"Selain mengisi waktu luang, saya bekerja untuk membantu suami. Saya sudah empat tahun bekerja di Griya Srikandi," ujarnya.

Berita Terkait