Kisah Inspiratif Agustinus Rintis Bisnis Pottery hingga Bisa Ekspor 

Selasa, 06 Juni 2023 08:06 bisnis pottery strategi bisnis tips bisnis UMKM
Kisah Inspiratif Agustinus Rintis Bisnis Pottery hingga Bisa Ekspor 
Kisah Inspiratif Agustinus Rintis Bisnis Pottery hingga Bisa Ekspor 

FOTO Pebisnis Pottery brand Agustinus Budi Pottery(dok.pemilik Agustinus Budi Pottery)

YUKBIZ.COM - Berawal dari keisengan mencari aktivitas berfaedah ketika mudik lebaran, Agustinus Budi (34) asal Sleman mengikuti kelas potter dan berakhir berbisnis pottery.

Bisnis pottery merupakan bisnis penghasil produk dari tanah liat yang melalui proses pembakaran. 

Sebelumnya, Agustinus yang kerap disapa Agus bekerja di pabrik sebagai engineer maintenance. Ia kemudian memutuskan resign untuk memulai bisnis pottery yang bernama Agustinus Budi Pottery, sejak Agustus 2021.

“Untuk bisnis pottery ini fokusnya di tableware dan dekorasi dari keramik yang kita buat hanya dengan tangan. Jadi, produk yang dihasilkan itu handmade dan mengandalkan keterampilan,” kata Agus ketika dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Agus mengungkapkan, dalam proses produksi pottery membutuhkan waktu sekitar 10 hari dengan bantuan 3 orang pekerja yang masing-masing di bagian pembuatan, pewarnaan, dan finishing, serta packaging.

Hal yang membedakan produk Agustinus Budi Pottery dengan pesaing, antara lain produk yang dibuat benar-benar handmade, bisa menerima custom, warna yang unik karena mengembangkan sendiri melalui riset, dan pelanggan bisa request warna.

Proses produksi pottery dilakukan di studio Agustinus Budi Pottery yang terletak di Jl. Legi No. 1A Demangan Baru, Caturtunggal, Depok, Sleman, DI Yogyakarta.

Target pasar bisnis pottery milik Agus ini ditujukan pada pria dan wanita, coffe shop, restoran, hotel, pengusaha hampers dan souvenir.

Agus mengungkap, awalnya pemasaran bisnis pottery hanya dari omongan teman ke teman. Sementara untuk menjangkau masyarakat lebih luas, Agus fokus mengandalkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Website.

"Saat ini kita telah melakukan pengiriman produk pottery ke berbagai wilayah Indonesia dan sempat melakukan pengiriman ke luar negeri, yakni Arab Saudi," jelas Agus.

Untuk omset per bulan, diakui Agus ada kalanya mengalami kenaikan dan penurunan. Tapi rata-rata ia bisa mendapatkan omset sekitar Rp 12 juta sampai Rp 14 juta sebulan.

Ketika ditanya modal awal, ia mengatakan merogoh kocek kurang lebih sekitar Rp 60 juta dari tabungannya. Hal ini disebabkan karena mahalnya harga tungku yang terbuat dari ceramic fiber, meja putar, dan biaya merenovasi sebagian ruang tamu untuk dijadikan studio.

Berita Terkait