Kepingin Usaha Anda Menguasai Pasar Lokal, Infonya Custom Fashion Berpeluang Besar di Pasar UMK

Sabtu, 08 Juli 2023 05:30 pasar lokal tren fashion tren pasar lokal Custom Fashion UMKM Fesyen
Kepingin Usaha Anda Menguasai Pasar Lokal, Infonya Custom Fashion Berpeluang Besar di Pasar UMK
Kepingin Usaha Anda Menguasai Pasar Lokal, Infonya Custom Fashion Berpeluang Besar di Pasar UMK

Ilustasi foto fashion/kompascom

YUKBIZ.COM, JAKARTA – Para pengusaha muda, pengusaha baru, dan siapa saja yang ingin membuka usaha, ini ada info penting bagi kalian semua.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, ada peluang besar bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) untuk menguasai pasar lokal di sektor fashion.

 Teten menyebutkan, tren fashion saat ini tak lagi berkiblat pada produksi massal atau skala pabrik, tetapi mengarah pada custom fashion yang sesuai pesanan konsumen.

"Brand lokal yang sebagian besar pelakunya adalah usaha mikro kecil dengan produk custom-nya yang unik, menjadi tren baru permintaan fashion saat ini. Terlebih tren media sosial juga mengarah ke hal-hal unik, kecil tapi menarik. Ini yang harus kita manfaatkan untuk menguasai pasar dalam negeri dengan brand lokal," kata Teten seperti dikutip dari siaran pers. 

BACA JUGA:

*Mau Beli Mobil Baru? Mobil SUV Terbaru Mitsubishi Akan Segera Hadir di Indonesia

Ini Dia 5 Ide Bisnis untuk Pelajar, Bisa Dicoba untuk Cari Pengalaman dan Cuan

Dengan membidik pasar menengah ke atas, Teten optimistis merek lokal yang memproduksi custom dan fashion unik, akan mendapatkan nilai tambah.

Teten menyebutkan, harga produk custom umumnya lebih tinggi dibandingkan barang produksi massal.

"Pasar yang dibidik juga bisa pasar upper dimana mereka sangat butuh akan ciri khas atau keunikan dari fashion yang dikenakan," ucap Teten.

Meski menekankan pada produk custom fashion dan unik untuk bisa menguasai pasar dalam negeri, Teten juga mengingatkan agar industri fashion tetap bisa memproduksi fashion secara massal yang ditujukan untuk pasar menengah ke bawah.

"Ini diperlukan agar, Indonesia tidak perlu lagi mengimpor pakaian bekas yang jelas-jelas akan mematikan industri fashion dalam negeri," tambah Teten.

Berita Terkait