Kaya Nikel, Pemerintah Indonesia Optimistis Jadi Pemain Global

Kamis, 12 Mei 2022 06:22 harga nikel tambang di Indonesia nikel baterai listrik
Kaya Nikel, Pemerintah Indonesia Optimistis Jadi Pemain Global
Kaya Nikel, Pemerintah Indonesia Optimistis Jadi Pemain Global

“Konsumsi bijih laterit tipe limonite kadar nikel rendah di Indonesia untuk pabrik HPAL yang memproduksi nikel kelas 1 masih relatif rendah," ujarnya. 

Dia menambahkan, jumlah cadangan bijih tipe saprolite dengan kandungan Ni kurang dari 1,7 persen dan Ni kurang dari 1,5 persen masing-masing sebesar 2,80 miliar ton dan 1,81 miliar ton bijih basah.

"Jika diasumsikan semua pabrik HPAL yang direncanakan telah terbangun dan seluruhnya beroperasi (58 juta ton bijih basah per tahun dengan asumsi tidak terdapat penambahan smelter lebih lanjut), maka cadangan bijih untuk kandungan Ni kurang dari 1,5 persen masih dapat bertahan hingga tahun 2055,” ujar Ridwan. 

Meskipun surplus neraca perdagangan terus berlanjut, Pemerintah akan tetap waspada dan terus responsif dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul, seperti melambatnya laju pemulihan ekonomi Zona Euro akibat perang Rusia- Ukraina, serta penerapan lockdown yang baru saja diterapkan kembali di China. Kondisi ini diperkirakan berpengaruh pada performa ekspor ke depan. 

Hal tersebut sejalan dengan program pemerintah untuk mengakselerasi pengembangan Electrical Vehicle atau kendaraan listrik di tanah air, dimana nikel merupakan salah satu komponen utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. 

Pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan program ini dengan terus melakukan berbagai upaya untuk menciptakan ekosistem yang menunjang terwujudnya kendaraan listrik ini. 

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat (AS) dan bertemu langsung dengan CEO Tesla Elon Musk. 

Pembahasan dalam pertemuan tersebut tidak lain seputar nikel dan baterai listrik yang baru-baru ini dibahas kembali oleh pihak Tesla dengan Pemerintah RI. 

Fenomena yang terjadi pada nikel saat ini mirip dengan apa yang terjadi dengan batu bara pada tahun 2000-an, di mana pertumbuhan produksi batu bara pada saat itu hanya sekitar 67 juta ton dan terus bertumbuh setiap tahunnya hingga pada tahun 2019 mencapai sekitar 616 juta ton.

Begitupun dengan nikel yang setiap tahunnya diprediksi akan terus terjadi pertumbuhan produksi seiring dengan semakin meningkatnya produksi kendaraan listrik.

Sumber Bisnis.com dengan judul "Cadangan Nikel Melimpah, Pemerintah Optimis RI Jadi Pemain Global"

BACA JUGA: 10 SMA Terbaik di Riau untuk PPDB 2022, Bisa Dicoba

BACA JUGA: Ternyata Transaksi Kripto Mulai Dipajaki

Berita Terkait