Jelajah Kuliner Nusantara: Dari ANG KU KOE sampai KUE TOK, Tradisi Yang Dibagi dan Lestari

Sabtu, 18 Juli 2020 12:26 kuliner Tionghoa perantaun Kue Ku Kue Tok Ang Ku Koe Jelajah kuliner Indonesia R Hendro Rpu jelajah kuliner nusantara
Jelajah Kuliner Nusantara: Dari ANG KU KOE sampai KUE TOK, Tradisi Yang Dibagi dan Lestari
Jelajah Kuliner Nusantara: Dari ANG KU KOE sampai KUE TOK, Tradisi Yang Dibagi dan Lestari

sumber foto: resepkoki.id & Coolpad.com

Kue ini favorit saya dari kecil hingga sekarang.
Penampilannya yang merah merona, mengkilat, montok-melepuh, senantiasa menggoda untuk menggigitnya. Gigitan pertama kita akan menemukan sensasi legit kenyal kulitnya, begitu lidah menjumpai isinya, akan kita temukan sesuatu yang lembut dan manis.
Tulisan dan ulasan: R Hendro Rpu

YUKBIZ.COM - Kue ini terdiri dari dua bagian utama, yakni kulitnya yang terbuat dari tepung ketan. Ini yang menyebabkan rasa kenyal tersebut.

Sekarang banyak yang memodifikasi adonan kulitnya dengan menambahkan ubi jalar untuk menimbulkan citarasa yang lebih lumer.

Kemudian bagian isi yang terbuat dari kacang hijau yang dilembutkan dan gula.

Dalam perkembangannya, ada juga yang diisi dengan kacang tanah atau kelapa parut.

Kue ini nama aslinya adalah Ang Ku Koe.
Kemudian ada yang menyebut Kue Ku, ada pula yang menyebut Kue Tok.

BACA JUGA:

* Di Tengah Pandemi Covid-19, Kekayaan Sosok Ini Justru Melejit. Kenapa, Siapa Dia? Ini Deretan Orang Terkaya Dunia

* Mau Token Listrik PLN Gratis Bulan Juli 2020: WA ke 08122-123-123 atau Login www.pln.co.id

Kue ini adalah salahsatu satu dari banyak kuliner Tionghoa perantaun yang kemudian menjadi bagian dari budaya masyarakat Nusantara.

Kue Ku ini tidak hanya lestari di masyarakat Nusantara, tapi bahkan mengalami adaptasi dan modifikasi mengikuti jaman, hingga tetap disuka generasi selanjutnya masyarakat Indonesia.

Nama Ang Ku Kue dari bahasa Hokkien (sebuah propinsi di Tiongkok dimana banyak warganya yang merantau ke Asia Tenggara), yang artinya adalah 'Kue Kura-Kura Merah'. 'ang' artinya merah, 'ku' artinya kura kura.

Sedangkan 'ko' yang kemudian dilafalkan sebagai 'koe' atau 'kue' adalah makanan olahan dari tepung ketan.

Menurut Anthony Tjio, seorang pemerhati sejarah (dikutip dari Kompasiana), Arti 'kue' adalah jajanan basah yang dibuat dari bahan beras ketan, dalam bahasa Tio-ciu “ke ?” dan dalam bahasa Hokkian “ko ?”.

Ini merupakan makanan asli bangsa Yue (Viet) yang sudah ribuan tahun berbudaya beras sebelum kedatangan bangsa Han dari utara.

Bangsa Yue tinggal di Tiongkok selatan, seberang selatan sungai Yangtze, wilayah yang kemudian juga dikenal sebagai Hokkian.

Merekalah yang kemudian merantau membawa kebudayaannya termasuk makanannya juga hingga ke pulau Taiwan, Filipina dan Nusantara.

Kue Ku juga populer di wilayah-wilayah yang banyak komunitas Tionghoa perantauan, misalnya di Singapura atau Malaysia. Dimana kue ini populer juga dengan nama 'Red Tortoise Cake' (kue kura-kura merah).

Bentuk asli dari kue ini memang menyerupai tempurung kura-kura.

Kue ini adalah salahsatu satu kue wajib di perayaaan Imlek maupun berbagai ritual penting masyarakat Tionghoa.

(Bentuk) kura-kura melambangkan umur panjang dan kekuatan. Yang mana hewan kura-kura memang mempunyai masa hidup yang panjang.

Sedangkan warna merah kue ini melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan. Dimana kita tahu warna merah adalah warna 'favorit' masyarakat Tionghoa.

BACA JUGA:

* Dilengkapi Teknologi Kamera Canggih, Vivo X50 dan Vivo X50 Pro Resmi Meluncur di Indonesia

* Kampuspreneur Pertamina-UIR Bekali Mahasiswa Ilmu Untuk Berwiraswasta

Secara tradisional warna merah kue ini didapatkan dari 'angkak', yakni beras yang difermentasi dengan jamur tertentu, yang kemudian berwarna merah dan dapat digunakan sebagai pewarna makanan.

Dalam perkembangannya di masyarakat Nusantara, bukan hanya nama dan warna, tapi juga isi dan bentuk kue ini juga mengalami perkembangannya.

Kue ini kemudian umum dikenal masyarakat Indonesia sebagai Kue Tok, dimana nama ini diambil dari proses pencetakan kue ini yang mirip proses 'thok' (pengecapan), yakni 'dicap' dengan motif 'cangkang kura-kura'.

Warna merah sebagai warna 'asli' kue ini juga mengalami perkembangan dengan pemakaian pewarna alami lain yang khas Nusantara, yakni daun pandan.

Maka jadilah di Indonesia, selain kue tok warna merah, juga populer kue tok warna hijau.

Cukup lama kue ini bertahan dengan bentuk klasiknya, yakni bentuk cangkang kura-kura.

Hingga kemudian di dekade terakhir ini muncul bentuk bentuk lain yang lucu, imut dan trendy; bentuk buah, bentuk tokoh animasi, dsb.

Isian kue ini juga mengalami perkembangan penyesuaian cita rasa Nusantara, yakni dengan modifikasi isian kelapa parut dan gula merah, atau biasa dikenal di Jawa dengan nama 'enten-enten'.

Kue ini kini telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.

Bisa dipastikan, kue ini ada jika kita mengunjungi satu toko atau kedai yang menjual jajanan.

Kue ini hadir di arisan-arisan, rapat, lebaran, acara keluarga, dsb.
Dengan modifikasi bentuk-bentuk yg lucu, kue ini juga jadi pilihan panganan yang digemari anak-anak.

Anda juga dapat melengkapi hari-hari istimewa Anda dengan sajian kue ini.
Baik dengan bentuk dan warna klasiknya, atau yang sudah dimodifikasi.

Berikut resep Kue Ku dari resepkoki.id :

BAHAN (untuk 20 buah) :
Tepung ketan - 250 gram
Santan kental - 250 ml
Gula pasir - 50 gram
Garam - 1/2 sdt
Pewarna merah - 1 sdt
Daun pisang - secukupnya

ISIAN:
Kacang hijau tanpa kulit, rendam 1 jam - 200 gram
Santan sedang - 100 ml
Gula pasir - 200 gram
Garam - 1/2 sdt
Vanili cair - 1/2 sdt
Daun pandan, simpulkan - 1 helai


Langkah
CARA MEMBUAT ISIAN
1. Tiriskan kacang hijau yang telah direndam. Kukus hingga matang kemudian haluskan

2. Dalam panci, masukkan kacang hijau bersama santan, gula pasir, garam, vanili, dan daun pandan. Masak dengan api kecil sambil terus diaduk, hingga adonan memadat dan sudah bisa dipulung/dibentuk. Matikan api dan sisihkan.

CARA MEMBUAT KULIT
1. Dalam panci, didihkan santan dengan api sedang sambil terus diaduk. Matikan api dan sisihkan.

2. Dalam wadah, campur tepung ketan, gula pasir, dan garam. Aduk hingga rata.

3. Tuang santan panas/hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk menggunakan sendok.

4. Masukkan bahan pewarna. Uleni adonan hingga kalis, tidak lengket, dan bisa dibentuk.


PENYELESAIAN
1. Ambil 2 sdm adonan kulit. Pipihkan menggunakan telapak tangan.

2. Beri sebanyak 1 sdt isian di tengah kulit.

3. Bulatkan adonan lalu masukkan dalam cetakan kue ku. Tekan-tekan lalu keluarkan kue ku dari cetakan. Taruh kue ku di atas daun pisang. Ulangi langkah di atas hingga semua adonan habis.

4. Kukus kue ku selama 30 menit hingga matang. Angkat.

5. Siap disajikan.

Salam KelanaRasa *

 

Jelajah Kuliner Nusantara: Dari ANG KU KOE sampai KUE TOK, Tradisi Yang Dibagi dan Lestari

Berita Terkait