Jelajah Kuliner Indonesia: GEBLEK, 'saudara' Cireng, Yang Menanti Inovasi Kita

Rabu, 03 Juni 2020 08:53 Geblek dibuat dari bahan dasar singkong Geblek makanan khas Purworejo R Hendro Rpu jelajah kuliner nusantara
Jelajah Kuliner Indonesia: GEBLEK, 'saudara' Cireng, Yang Menanti Inovasi Kita
Jelajah Kuliner Indonesia: GEBLEK, 'saudara' Cireng, Yang Menanti Inovasi Kita

GEBLEK, 'saudara' Cireng/Foto:tribunnews.com

GEBLEK adalah makanan khas dari daerah Purworejo dan Kulonprogo, DIY. Sama halnya seperti Cireng, Geblek dibuat dari bahan dasar singkong, dengan proses akhir juga digoreng, namun ada perbedaan di pengolahan dan sedikit perbedaan dibumbunya.
Tulisan dan Ulasan: R Hendro Rpu

YUKBIZ.COM - Kita mengenal Cireng, makanan dari dari daerah Priangan yang mulai menasional. Terbuat dari tepung singkong (aci), yang diberi bumbu, digoreng, dan dimakan dengan berbagai saus.

Cireng sudah merambah ke swalayan dan mall dan juga digemari kaum mileniel.

Cukup jauh dari muasal Cireng, di tempat yang boleh dikata lebih pelosok dan pedalaman, ada makanan yang mirip, meskipun ada bedanya juga.

GEBLEK adalah makanan khas dari daerah Purworejo dan Kulonprogo.

BACA JUGA:

* KirimAja, Produk Baru Garuda Indonesia: Layanan Pengiriman Barang Berbasis Aplikasi

* Kisah Inspiratif: Berawal dari Grup Facebook, Tukang Reparasi dari Jember Ini Sukses Ciptakan Mobil Listrik

Purworejo dan Kulonprogo adalah daerah yang bersebelahan, akan tetapi beda propinsi. Purworejo masuk Jawa Tengah, Kulonprogo masuk DIY.

Sama halnya seperti Cireng, Geblek dibuat dari bahan dasar singkong, dengan proses akhir juga digoreng, namun ada perbedaan di pengolahan dan sedikit perbedaan dibumbunya, sehingga menimbulkan citarasa yang berbeda dengan Cireng.

Cireng umunya dibuat dari tepung tapioka (aci) jadi. Akan tetapi Geblek dibuat dari singkong mentah yang diproses dulu secara tradisional menjadi adonan bahan Geblek. Diantaranya melalui proses pengukusan bahan.
Hal ini ini yg menyebabkan perbedaan citarasa keduanya.

Bentuk penyajian juga berbeda. Kalau Cireng biasanya disajikan bentuk pipih, Geblek disajikan dengan dibentuk cincin, atau angka 8 seperti bentuk makanan sejenis dari Purworejo, yakni Klanthing.

Geblek yang gurih dan kenyal biasanya disantap selagi hangat sambil menikmati segelas teh hangat saat acara bersama atau mengobrol santai di sore hari.

Kadang Geblek juga dinikmati bersama Tempe Benguk dan cabe rawit, menambah sensasi nikmatnya.

Geblek sudah sejak dulu menjadi sajian kudapan populer di daerah asalnya. Selain kadang dibuat di rumah tangga, juga dijual di warung-warung.

Seperti halnya umumnya makanan tradisional, tentu ada masa dimana Geblek agak tersisih dengan kehadiran makanan-makanan lain yang dirasa lebih 'kekinian'.

Hal ini terutama menyangkut bagaimana generasi muda mengapresiasi makanan tradisional tersebut.

Ada yang berpendapat bahwa nama 'Geblek' itu memang terlalu udik dan 'tidak menjual'. Dalam skala luas, aksara 'Geblek' bisa dibaca dan ditafsirkan berbeda.

BACA JUGA:

* Penderita Diabetes dan Hipertensi Diingatkan Untuk Lebih Hati-hati Terhadap Covid-19

* Jangan Asal Starter Mobil. Ikuti Tips Praktis Ini Agar Mesin dan Aki Mobil Anda Awet

Memang, ada satu idiom yg menasional bahwa 'geblek' (dimana huruf 'e' dibaca seperti kita melafalkan 'peser') adalah berarti 'bodoh'.

Sedangkan, sebenarnya 'geblek' yg menunjuk pada makanan ini, huruf 'e' dibaca seperti kita melafalkan kata 'melek'.

Lepas dari itu, popularitas Geblek memang masih kalah dibandingkan Cireng, yang bahkan sudah disukai kaum milenial.

Memang sudah ada upaya dari beberapa industri rumah tangga daerah yang berupaya menaikkan pamor dan nilai jual Geblek.

Upaya itu misanya melalui produksi Geblek aneka rasa, ada rasa ikan, udang, dst. Juga membuat produk yang dikemas, sehingga bisa awet dan konsumen tinggal menggoreng saja.

Saya rasa soal nama bukan hambatan. Justru nama 'Geblek' adalah salahsatu keunikan yang bisa menaikkan nilai jual.

Iya, Geblek beserta segenap keunikannya, menanti inovasi, kreasi dan semangat wirausaha kita untuk mengangkatnya menjadi satu lagi khazanah kuliner nasional.

Berikut disajikan resep membuat Geblek yang cukup sederhana (langsung menggunakan tepung tapioka jadi) dari situs puncatraining.id :

Bahan :
0,5 kilo gram Tepung kanji.
2 ons kelapa parut.
5-8 siung bawang putih.
1/2 sendok makan Ketumbar.

Garam secukupnya.
Penyedap rasa secukupnya.
Air secukupnya untuk adonan.
2 liter Air digunakan untuk merebus adonan.

Cara Membuat :
Giling semua bumbu yang sudah siapkan.
Rebus 2 litel air sampai mendidih.
Campurkan tepung kanji dan parutan kelapa kedalam air mendidih.
Tambahkan air sedikit demi sedikit tapi jangan sampai terlalu lembek.
Setelah itu bagi adonan menjadi 3 bagian, bentuk adonan menjadi bulat. lalu masukkan adonan ke dalam air mendidih kurang lebih sekitar 3 menit lalu angkat.
Letakkan adonan pada nampan atau tampah. potong-potong mengunakan pisau hingga terurai semua. tunggu sebentar hingga panas sedikit berkurang.
Uleni adonan hingga bagian yang masak dan bagian tengah yang masih mentah tercampur rata. Ulet terus sampai tepung kanji tidak ada yang lengket di nampan atau tampah.
Bagi kembali adonan menjadi 3 bagian, bentuk adonan menjadi selinder dengan diameter kira-kira 10 cm.
Kemudian potong adonan menjadi kecil panjang dengan ukuran 3cm.
Pelintir lagi dan buat selinder kecil bagian kecil hingga seukuran ibu jari.
Lalu bentuk menjadi angka 8. terserah selera anda
Tahap terakhir menggoreng hingga kering.
Lalu siap disajikan dengan minuman hangat.

Selamat berinovasi. (*)

Jelajah Kuliner Indonesia: GEBLEK, 'saudara' Cireng, Yang Menanti Inovasi Kita

Berita Terkait